Terkait PAD dari sektor pasar katanya, saat ini sudah tercapai sekitar Rp200 juta dari target yang diberikan Rp300 juta, masih ada kekurangan sekitar Rp100 juta lagi namun akan diupayakan pada Desember sudah tercapai.
Terlambatnya capaian PAD dari sektor pasar karena banyak pedagang yang terdampak pandemi COVID-19 sehingga daya beli masyarakat menurun. “Karena daya beli menurun, maka kami memberi toleransi kepada pedagang yang menempati kios dan los untuk mencicil sehingga PAD juga belum tercapai,” ujarnya.
Selain itu akan dioptimalkan pendapatan dari sektor parkir, dimana selama ini dikelola oleh pihak ketiga maka sekarang akan dikelola oleh pengelola pasar. “Tahun depan kami mengupayakan e-retribusi untuk parkir dan sejauh ini baru diberlakukan pada kios dan los pedagang,” katanya. (ant)