Sampai dengan posisi 30 November 2021 Bank Nagari telah melakukan 73 kali kegiatan edukasi dan sosialisasi pinjaman MaRandang secara bergilir diseluruh kabupaten dan kota dengan jumlah peserta 2.236 orang. Penyaluran pinjaman yang telah dilakukan mencapai total plafond Rp4,4 miliar sehingga sudah cukup banyak masyarakat yang dapat dibebaskan dari jeratan rentenir.
Gusti mengatakan sosialisasi, edukasi dan penyaluran KUR Super Mikro MaRandang ini akan terus ditingkatkan kedepannya tahap demi tahap. “Pesan kami kepada masyarakat adalah bijak dalam berhutang, sesuai kondisi dan kemampuan serta menjaga nama baik dalam pengembalian pinjaman,” ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga adalah perhatian Bank Nagari yang juga dirasakan signifikan oleh para pelaku UMKM yaitu hadir dengan program relaksasi dan restrukturisasi pinjaman di saat usaha dan kemampuan bayar mereka terdampak akibat pandemi COVID-19. Dalam hal ini Bank Nagari sangat koperatif mendukung para debitur UMKM untuk bangkit kembali, dimana salah satu caranya adalah meringankan beban keuangannya dengan memberikan restrukturisasi kredit atau pembiayaan.
Keempat, UUS Bank Nagari menjadi salah satu yang terbaik dalam penyaluran Pembiayaan Perumahan Bersubsidi FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dimana penyaluran KPR-FLPP Syariah mencapai 300 unit rumah dengan nilai pafond Rp26,4 miliar.
Pembangunan perumahan bersubsidi ini adalah proyek padat karya sehingga mampu mengerakkan ekonomi sektor rill sekitar proyek dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Kelima, manajemen mengambil kebijakan yang signifikan yaitu seluruh kantor Bank Nagari yang ada di Sumatera Barat harus bisa melayani masyarakat yang membutuhkan layanan Syariah. “Sehingga masyarakat dapat mengetahui dan menikmati layanan perbankan Syariah pada seluruh kantor Bank Nagari,” ucapnya. (ant)