PADANG, RADARSUMBAR.COM – Guna mendorong program efisiensi energi dan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan, PT Semen Padang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 kWp (kilowatt peak) di Pabrik Kantong Bukit Putus. Pembangunan PLTS itu ditargetkan selesai pada pertengahan Desember ini.
“PT Semen Padang terus melakukan terobosan-terobosan baru dalam rangka penghematan energi dan juga untuk mendukung program pemerintah untuk percepatan peningkatan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan,” kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Jumat (10/12/2021).
Nur Anita menjelaskan pengerjaan proyek PLTS sekitar 2 minggu dan dimulai sejak 4 Desember 2021. “Saat ini pengerjaannya sudah selesai 70 persen,” katanya.
Kepala Unit Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) & Utilitas PT Semen Padang Erick Reza Alandri menambahkan, pembangunan PLTS tersebut dilakukan oleh PT Sobat Bangun yang merupakan anak usaha dari PT Sistem Informatika Semen Indonesia (PT.SISI)
PLTS atau solar cell yang dibangun adalah sistem On Grid yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini merupakan paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan.
“Rata-rata kebutuhan energi listrik di Pabrik Kantong dalam sebulan mencapai 61000 kilowatt hour (kWh). Jika PLTS ini selesai dan mulai dioperasikan, maka efisiensi energi untuk Pabrik Kantong dalam sebulan bisa mencapai rata-rata 1200 kWh,” katanya.
Angka efisiensi sekitar 1200 kWh ini, sebut Erick, dihitung berdasarkan kondisi cuaca, karena dalam sebulan cuaca tidak selalu panas. “Kadang mendung dan kadang-kadang ada hujan,” ujarnya.
Untuk jumlah panel solar cell yang dipasang, katanya melanjutkan, berjumlah 28 panel dan pemasangannya dilakukan pada bagian atap Pabrik Kantong dengan tujuan, supaya panel solar cell menerima panas matahari secara optimal.
Kemudian, panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelah itu, barulah disinkronkan dengan arus listrik dari PLN.
“Jadi, PLTS sistem On Grid ini tidak pakai baterai. Energi dari PLTS ini langsung terhubung ke PLN, supaya pemanfaatan energi dari energi terbarukan ini dapat maskimal untuk efesiensi listrik di Pabrik Kantong,” katanya. (rdr)