PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) berencana untuk memperluas penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di provinsi tersebut pada 2025. Salah satu strategi utama adalah dengan menyasar sektor pendidikan, kesehatan, dan kantor urusan agama (KUA) sebagai target implementasi transaksi digital yang menyeluruh.
Kepala BI Perwakilan Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, menyebutkan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas pertama dalam pengimplementasian QRIS. BI akan bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat untuk memastikan seluruh aktivitas keuangan di dunia pendidikan sudah berbasis pembayaran digital pada 2025.
“Pada 2025, kami berharap semua aktivitas keuangan di sektor pendidikan sudah berbasis QRIS,” ungkap Majid di Padang. Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi fokus, karena masih banyak Puskesmas yang belum mengadopsi QRIS untuk transaksi pembayaran. BI juga akan mengupayakan agar kantor urusan agama (KUA) menerapkan sistem pembayaran digital ini.
Menurut Majid, target penerapan QRIS di sekolah, puskesmas, dan KUA pada 2025 ini ditargetkan bisa diterapkan secara maksimal. Namun, ia mengakui bahwa Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi tantangan terbesar karena terbatasnya infrastruktur digital yang ada di daerah tersebut.
“Masalah utama di Mentawai adalah infrastruktur digital yang belum memadai, meskipun daerah ini merupakan destinasi wisata internasional,” katanya. Hal ini tentu menjadi kendala dalam mempercepat adopsi pembayaran digital di wilayah tersebut.
Namun demikian, Kota Padang dan Kota Bukittinggi menunjukkan adopsi yang lebih tinggi terhadap QRIS. Kota Padang tercatat melakukan 13.958.197 transaksi menggunakan QRIS, sementara Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya mencatat 36.528 transaksi, angka yang sangat rendah jika dibandingkan dengan kota-kota besar tersebut.
“Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur digital di Mentawai, agar partisipasi dalam pembayaran digital bisa lebih luas, dan ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” tambah Majid.
Dengan upaya ini, BI berharap QRIS akan semakin dikenal dan digunakan oleh masyarakat, sekaligus meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera Barat, terutama di kawasan yang masih terbatas akses digitalnya seperti Mentawai. (rdr/ant)