PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Rakyat Pariaman di Kota Pariaman, Sumatera Barat naik pada awal 2022 yang salah satu penyebabnya karena tidak datangnya pasokan dari luar daerah.
“Cabai naik sebab pasokan dari Medan tidak datang karena adanya libur Natal dan tahun baru,” kata salah seorang pedagang di Pasar Rakyat Pariaman Gusniati Eni di Pariaman, Senin (3/1/2022).
Ia menyebutkan harga cabai naik hari ini Rp8 ribu per kilogram dari harga semula Rp20 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram. Selain itu, kata dia harga ayam pedaging juga naik dari sebelumnya Rp50 ribu per ekor untuk ukuran besar menjadi Rp55 ribu per kilogram lalu harga telur juga naik dari Rp43 ribu per papan menjadi Rp53 ribu per papan.
Harga bawang putih juga naik dari Rp19 ribu hingga Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram, harga minyak dari sebelumnya Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp20 per kilogram.
Harga bawang merah dari Rp17 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram, harga gula Rp14 ribu per kilogram naik Rp1 ribu per kilogram dari sebelumnya, harga kentang Rp11 ribu per kilogram naik Rp1 ribu per kilogram dari sebelumnya, dan tomat Rp8 ribu per kilogram naik Rp1 ribu per kilogram dari sebelumnya.
Lalu untuk harga cabai hijau saat ini Rp18 ribu per kilogram naik Rp1 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit naik Rp20 ribu per kilogram dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp70 ribu per kilogram. “Kenaikan ini biasa terjadi ketika tahun baru, diprediksi kenaikan harga ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan,” katanya.
Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Yaminurizal menyampaikan pihaknya akan terus memantau harga kebutuhan pokok di daerah itu sebagai bahan untuk mengambil kebijakan. “Kenaikan harga tersebut memang hukum pasar, ketika terjadi kebutuhan masyarakat meningkat sementara pasokan menurun, dan bisa juga diakibatkan oleh faktor alam maka harga akan naik,” kata dia.
Ia mengimbau masyarakat untuk kembali menanam cabai di pekarangan rumah guna mengantisipasi kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok tersebut. “Saya pikir kalau itu dilakukan maka kenaikan harga ini tidak terlalu berdampak,” katanya. (ant)