BINS PT Semen Padang Bukukan Pendapatan Rp6,48 Miliar di Tahun 2021

Peralatan pabrik yang diproduksi Unit Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS) PT Semen Padang. Pada tahun 2021, BINS PT Semen Padang mampu membukukan pendapatan sebesar Rp6,48 miliar.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Selama tahun 2021, Unit Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS) PT Semen Padang, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp6,48 miliar, atau meningkat 1,3 persen dari target perusahaan sebesar Rp6,4 miliar.

“Alhamdulillah pencapaian unit BINS di 2021 melebih target. Mudah-mudahan di 2022 pencapaian ini bisa lebih ditingkatkan lagi,” kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri di Padang, Selasa (11/1/2022).

Ia menjelaskan, PT Semen Padang melakukan pengembangan BINS dan dikelola melalui departemen tersendiri sejak 2019. Namun embrionya, sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 1989 dengan keberadaan bengkel fabrikasi (workshop).

Bahkan, bengkel fabrikasi itu telah melakukan fabrikasi peralatan material handling pabrik semen, seperti Rubber Belt Conveyor, Screw Conveyor, Bucket Elevator dan Pneumatic Gravity Conveyor.

“Pengembangan produk dan jasa layanan ini, sejalan dengan transformasi di holding SIG, yang telah berkembang menjadi perusahaan penyedia solusi building material melalui pengembangan produk, jasa dan solusi berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Departemen BINS PT Semen Padang Pri Gustari menambahkan, pendapatan sebesar Rp 6,48 miliar itu didapatkan melalui sejumlah proyek, seperti fabrikasi dan pemasangan Shell Kiln 3 PT Semen Tonasa.

Kemudian, proyek pemasangan (Erection) Shell Kiln PT Solusi Bangun Indonesia plant Cilacap, pekerjaan coating PT Marnatha Bangun Sentosa, dan pekerjaan pembuatan shaft dan repair impeller PT Padang Raya Cakrawala.

Selain itu, juga melalui proyek overhaul motor Condensat Pump 2B PLTU Teluk Sirih, overhaul motor CVF dan overhaul motor hoist PLTU Sijantang Ombilin, bubut shaft rotary valve BE refinery dan bubut coupling dia 160 mm PT Padang Raya Cakrawala.

“Di akhir tahun 2021, juga ada proyek jasa fabrikasi Penstock 3 section dari PT Andritz Hydro untuk pekerjaan di PLTA Asahan, Sumatera Utara,” kata Pri Gustari didampingi Senior Manager BINS Fery Sarvino.

Untuk tahun 2022 ini, katanya melanjutkan, Departemen BINS menargetkan pendapatan sebesar Rp7 miliar. Ia optimis target tersebut bisa tercapai, apalagi pihaknya sudah melakukan penjajakan kerjasama fabrikasi dengan sejumlah perusahaan.

Pada Desember 2021, Bisnis Inkubasi Non Semen sudah mendapatkan proyek untuk tahun 2022 dari PT. Semen Tonasa, yaitu Replacement Master & Pinion Gear Tonasa 4, yang akan dikerjakan dipertengahan tahun 2022.

“Selain itu, proyek lain yang digarap Departemen BINS tahun 2022 adalah Assembly Kiln Shell PT. Solusi Bangun Indonesia Plant Narogong 2 di Kabupaten Bogor,” ujar Pri Gustari. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version