Usaha Kerupuk Azizah Binaan Semen Padang juga Dirikan Rumah Makan PPKM

Yeni Fitria, pemilik usaha oleh-oleh Kerupuk Azizah, memperlihatkan sejumlah produknya yang sudah dikemas dan siap dijual.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Di balik kesuksesan usaha Kerupuk Azizah, ternyata ada hal inspiratif yang dilakukan Yeni Fitria. Dalam menjalankan usahanya, ia mengedepankan konsep Investasi Akhirat. Itu diterapkannya pula untuk karyawannya.

Setiap pagi sebelum kerja, semua karyawannya wajib untuk berzikir, membaca asmaul husna, dan doa bersama. Kemudian setiap Jumat pagi mulai pukul 07.00 WIB hingga Pukul 08.00 WIB, semua karyawan wajib membaca surat Alkahfi secara tadarus dari dan pada Sabtu pagi senam bersama.

Selain itu, semua karyawan khususnya perempuan yang bekerja di dapur Kerupuk Azizah, juga wajib mengisi buku Salat. Bagi yang tidak mengerjakan Salat tanpa alasan yang jelas, didenda sebesar Rp5 ribu untuk sekali meninggalkan salat. “Aturan ini saya berlakukan sejak saya mulai rekrut karyawan. Tujuannya, supaya kerja disini dunia tetap diraih, dan akhirat tetap utama. Dunia ini sementara, akhirat selamanya,” ucap Yeni.

Selain membuat aturan berkonsep religius, Investasi Akhirat lainnya yang dilakukan Yeni adalah mendirikan rumah tahfiz (Rumah Quran Azizah) gratis untuk masyarakat Batu Gadang, dan mendirikan SD IT Alam Azizah di Jalan Sako, Batu Gadang.

Pendirian SD IT Alam itu dibuka secara resmi pada 13 Juli tahun 2020 oleh Harneli Bahar, istri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah (saat itu masih Walikota Padang).

Di tahun pertama, kata Yeni, jumlah murid yang diterima sebanyak ada 21 orang dan di tahun ajaran kedua yaitu 2021/2022, jumlah murid yang diterima sebanyak 27 orang. Biaya masuk sekolah tergantung kemampuan orangtua murid. “Ada yang gratis SPP, karena tujuan sekolah ini didirikan untuk masyarakat kurang mampu,” ungkap Yeni.

Setelah sukses mendirikan rumah tahfiz dan ST IT Alam Azizahpada Juli 2021, Yeni Fitria juga ekspansi ke usaha rumah makan dengan nama Rumah Makan PPKM yang didirkan pada Juli 2021. Menariknya, harga sebungkus nasi di rumah makan yang berada di Jalan Bukit Ngalau, Batu Gadang itu hanya Rp5 ribu.

Meski murah meriah, porsinya pun sangat mengenyangkan dengan sambal ayam, ikan dan telur. “Rumah Makan PPKM ini buka setiap hari Senin-Sabtu, dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Rumah makan ini saya beri nama PPKM, karena arti PPKM itu bukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, tapi Pondok Paruik Kanyang Moibu ,” katanya berseloroh.

Rumah Makan PPKM ini sengaja dibuka, tambah Yeni, bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu di Kelurahan Batu Gadang. “Kalau untung jualan nasi Rp5 ribu sebungkus, ya tidak lah.”

“Tiap hari selalu disubsidi dari hasil pendapatan Kerupuk Azizah. Karena ikhtiar saya mendirikan rumah makan ini sebagai bentuk rasa syukur saya kepada Allah SWT yang telah memberikan limpah rezeki,” tutup Yeni. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version