Menurutnya koperasi Anak Nagari Minangkabau ini hadir untuk pemasaran, wadah membantu UMKM yang sama-sama mencari peluang memasarkan produknya. “Kita melihat industri di Sumbar yang sudah dapat nama, tapi kita belum melihat marwahnya menjadi penguasa pasar. Ini adalah wujud yang perlu dikawal, pemerintah bekerja mengawal dan merealisasikan ini,” ujarnya.
Erwin mengatakan saat ini adalah zamannya berkolaborasi untuk berhadapan dengan orang-orang pelaku usaha yang besar di tingkat nasional dan internasional meskipun saat ini masih banyak UMKM yang mengadu kepada pemerintah.
“Dengan adanya koperasi, sebagai marwahnya orang minang. Banyak produk untuk kita kawal dan pasarkan, Randang salah satunya. Randang adalah produk kecil, tapi bisa menghidupi negeri ini. Mengisi itu perlu kebijakan, harapan kita semoga gubernur dan kepala daerah lainnya di Sumbar bisa mengalokasikan anggaran untuk kemajuan koperasi,” ujarnya.
Sementara itu Pemilik Randang Mutiara Fibrianti Katarina mengatakan bahwa yang akan diekspor ke Jerman ini adalah bumbu Randang. “Kami mempersiapkan segala sesuatunya selama setahun. Alhamdulillah, kontrak kita dengan pihak di Jerman selama 10 tahun, dan produk secara berkala dikirim per tiga bulan,” ungkapnya. (ant)