PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai produksi industri kecil di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sepanjang 2021 terkonfirmasi lebih dari Rp441 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang Rp433 miliar.
Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul mengatakan peningkatan itu sebagai bukti ketangguhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang tetap tumbuh, meski di tengah gejolak pandemi COVID-19. “Capaian itu patut kita apresiasi. Sambil jalan segala kelemahan akan kita perbaiki. Yang pasti, pemerintah kabupaten sangat berpihak terhadap kemajuan IKM sebagai soko guru perekonomian,” ungkapnya di Painan.
Pada periode tersebut industri makanan merupakan penyumbang terbesar dengan nilai produksi Rp174 miliar lebih, furnitur senilai Rp107 miliar serta industri kimia dan barang dari kimia Rp61 miliar. Sementara pemerintah kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 mendorong berkembangnya hilirisasi berbasis komoditi unggulan lokal sebagai.
Hal itu mengingat besarnya potensi sumber tanaman pangan Pesisir Selatan, sekaligus sebagai upaya pemberian nilai tambah pada produk lokal guna meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat petani.
Selama ini petani belum mendapatkan keuntungan lebih dari produk yang mereka hasilkan, karena sebagian besarnya masih dijual dalam bentuk mentah yang belum dan Belum melalui proses industrialisasi. “Nah, dengan adanya sentuhan di bagian hilir tentu harganya relatif lebih mahal dan otomatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” tuturnya.
Ia menyampaikan saat ini pemerintah kabupaten secara aktif terus melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha melalui pelatihan dan pembinaan sesuai bidang masing-masing kegiatan usahanya. Kemudian memperkuat kelembagaan dan manajemen pelaku usaha melalui aosiasi, sehingga mampu merencanakan serta menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan pasar.
Selain itu pemerintah kabupaten secara berkelanjutan gencar melakukan promosi produk unggulan, baik berbasis pangan maupun produk kreatif lewat berbagai ajang regional, nasional dan internasional. “Kini kami bersama pelaku industri kreatif sedang menyiapkan sejumlah produk untuk ikut temu bisnis di wilayah Sumatera dan Jakarta. Produk kita telah dinilai Dekranas Provinsi,” tuturnya.
Bahkan sejumlah produk olahan komoditi unggulan daerah berbasis pangan telah berhasil menembus pasar nasional dan internasional seperti misalnya rendang lokan (kerang).
Tahun ini lanjutnya pemerintah kabupaten juga tengah meyiapkan Kecamatan Lunang sebagai produk minyak atsiri yang bakal dilengkapi peralatan pengolahannya lewat kerjasama dengan petani lokal. “Mudah-mudahan segera teralisasi. Kini kami sedang menyiapkan kelembagaan pelaku usaha dan petaninya,” ujar mantan Asisten II Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan itum. (rdr/ant)