“Kami belum dapat lagi minyak goreng bersubsidi. Jadi terpaksa menjual yang non-subsidi dan harganya memang tinggi,” ujar Jeri.
Selain harga tinggi, menurut Jerry, Budiman Swalayan di Tarok, Bukittinggi, juga hanya mendapat pasokan antara 30 hingga 50 kardus dalam satu minggu. Sehingga pasokan sebanyak itu cepat habis.
Partai Gerindra Jual Minyak Rp11 ribu per Liter
Di sisi lain di Kota Bukittinggi, ratusan emak-emak, mengantre membeli minyak goreng murah yang dijual oleh Partai Gerindra Cabang Bukittinggi. Pantauan Republika, Partai Gerindra menjual minyak goreng murah di Jalan Bypass Bukittinggi.
Di situ, mereka menjual minyak goreng seharga Rp11 ribu per liter. Minyak goreng yang dijual adalah merek Mitra. “Saya sudah antre dari tadi. Alhamdulillah dapat minyak goreng murah,” ucap salah seorang warga, Evi.
Partai Gerindra cabang Bukittinggi ini hanya menjual satu liter minyak goreng untuk satu KK. Tujuannya supaya terjual merata. (rdr/republika.co.id)