Semen Padang Jadi Contoh Baik untuk Pelestarian Bilih

Hasil dari konservasi itu diwujudkan dalam penebaran hasil pembenihan ikan bilih ke habitat Danau Singkarak.

Penebaran bibit bilih dari Semen Padang ke Danau Singkarak.

SINGKARAK, RADARSUMBAR.COM – Wali Nagari Sumpur, Ade Hendrico ST Datuk Sari Pado Nan Ketek mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang dan UBH yang telah ikut serta berkontribusi dalam melestarikan ikan bilih melalui konservasi.

Di mana, hasil dari konservasi itu diwujudkan dalam penebaran hasil pembenihan ikan bilih ke habitat Danau Singkarak.

Untuk itu, mewakili masyarakat Nagari Sumpur, dia mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang dan UBH yang turut peduli pada ikan bilih yang terancam punah. Karena memang seperti yang dikatakan Gubernur Mahyeldi, di Danau Singkarak ini hanya Nagari Sumpur lah yang hingga kini masih meletarikan ikan bilih.

“Bahkan, jika ada masyarakat atau nelayan yang menangkap ikan bilih menggunakan bagan, dan peralatan lain yang berdampak kepada kepunahan ikan bilih, akan kami denda. Aturan ini ada pada Pernag Sumpur,” katanya.

Seperti diketahui bahwa ikan bilih Danau Singkarak merupakan jenis Mystacoleucus Padangensis dan satu-satunya di dunia. Ikan bilih ini berkerabat dekat dengan Genggehek (Mystacoleucus Marginatus ), atau Kapyah di Lampung, Lawak/Kalawak di Betawi, Wader, Wader Eco di Jawa, Keprek di Jatim, dan juga Regis di Sunda. Namun, Genggehek bertubuh lebih besar hingga 200 mm.

Pada tahun 1998, total produksi ikan bilih di Danau Singkarak sebesar 736,46 ton. Namun pada tahun 2003, produksinya mengalami penurunan hingga 50 persen, atau lebih kuang 352,3 ton. Penurunan produksi ikan bilih itu terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version