3. Penjualan via media sosial
Kini, setiap platform media sosial berupaya mempermudah pengguna untuk melakukan pembelian langsung untuk produk yang sedang mereka lihat.
Karena itu, belanja di media sosial (social shopping) diperkirakan akan menjadi tren yang berkembang pesat, bahkan nilainya bisa mencapai 1,2 triliun dolar secara global pada tahun 2025.
4. Daya tarik konten soft-selling
Seiring dengan semakin banyaknya konten yang beredar di internet, kini strategi marketing harus dirancang sedemikian rupa agar tidak melulu berjualan. Ini akan membuat konsumen justru jengah atau menganggapnya hanya iklan yang mengganggu.
Sebaliknya, kini pelaku bisnis harus membuat konten yang menarik, relevan, dan berguna untuk target audiens mereka.
Misalnya, ketika berjualan sepatu, mereka bisa membuat konten tentang cara menjaga kebersihan sepatu atau cara memilih sepatu olahraga yang tepat. Hal ini akan mendapatkan sambutan yang lebih baik dari para audiens.
5. Personalisasi
Konsumen masa kini menginginkan personalisasi lebih. Misalnya, kini digital marketing tidak cukup hanya dengan membuat 1 post iklan yang sama untuk semua demografi. Harus ada personalisasi yang kuat sesuai dengan audiens yang ingin disasar.
Misalnya, untuk demografi Gen Z, post iklan akan mempromosikan produk dengan warna yang sedang tren, sementara untuk demografi lebih tua, post iklan menekankan pada kenyamanan produk. Perhatikan apa daya tarik untuk masing-masing audiens, dan modifikasi strategi sesuai kebutuhan tersebut.
Berkaitan dengan digital marketing, Zenius melalui Zenpro menyediakan kursus pelatihan berjudul “Menyusun Strategi Pemasaran Digital bagi UMKM”. Tersedia secara gratis melalui program Kartu Pra Kerja, peserta akan belajar tentang berbagai hal.
Mulai dari strategi memahami pasar dan pembeli, mengenal berbagai tools digital marketing, teknik pemasaran via media sosial, hingga promosi produk di marketplace.
Saat ini, ZenPro telah menawarkan 49 kelas pelatihan dalam 12 kategori utama, yang diampu oleh master tutor Zenius, serta para praktisi dan ahli di kompetensinya masing-masing. (rdr)