PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2022, PT Semen Padang menggelar pelatihan dan lomba menulis Kartini Semen Padang Bercerita dengan tema “Perempuan-perempuan Semen Padang”.
Pelatihan dan lomba menulis tersebut, digelar spesial untuk Kartini-Kartini Semen Padang, khususnya karyawati Semen Padang Grup dan Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang (FKIK SP) dengan hadiah jutaan rupiah.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati dalam sambutan pelatihan menulis yang digelar Jumat (8/2/2022) secara virtual melalui aplikasi zoom mengatakan, pelatihan menulis ini sengaja diadakan sebagai panduan bagi peserta lomba menulis Kartini Semen Padang Bercerita.
Melalui pelatihan menulis tersebut, Anita mengajak para peserta pelatihan untuk menceritakan kesehariannya yang tentunya bernilai inspiratif bagi orang lain. Karena, dari banyak peserta pelatihan menulis, mungkin ada yang pernah menuliskan cerita atau pengalaman kesehariannya di status media sosial.
“Nah, sekarang ini kami di PT Semen Padang menggelar lomba menuslis Semen Padang Bercerita. Jadi, ayo mari tulis cerita-cerita keseharian kita yang mungkin menginsiprasi banyak orang. Tidak harus yang besar, hal kecil juga bisa menjadi inspirasi bagi orang lain,” kata Anita, Jumat (8/4/2022).
Pemimpin Redaksi Klikpositif.com, Andika D Khagen yang menjadi narasumber pelatihan menulis yang digelar PT Semen Padang mengatakan, menulis adalah merangkai kata-kata hingga jadi kalimat atau bisa dimengerti.
Ada 2 genre dalam menulis, yaitu menulis berita dan menulis fiksi. Untuk berita, dasar yang ditulis adalah informasi fakta yang disampaikan kepada pembaca atau publik. Sedangkan fiksi, berupa imajinasi penulis seperti puisi dan pantun.
Untuk menulis berita, kata Andhika menjelaskan, terdapat unsur 5W+IH, yaitu What (apa yang terjadi), Why (kenapa itu terjadi), When (kapan kejadiannya), Where (Dimana kejadiannya), Who (siapa pelaku, korban dan saksi kejadinnya), dan How (bagaimana itu terjadi).
Sebelum menulis berita, terdapat dua tahapan, yaitu mencari ide dan riset. Untuk mencari ide, itu bisa didapat dari pengamatan langsung atau dari bacaan. Sedangkan riset, melalui verifikasi (membuktikan) apa yang menjadi pertanyaan. “Salah satu cara riset adalah wawancara,” katanya. (rdr)