JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, melemah seiring beralihnya investor ke aset aman.
Pada pukul 10.06 WIB, rupiah melemah 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.533 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.498 per dolar AS.
“Di awal sesi Senin, dolar AS masih nampak diminati sebagai aset likuid di tengah meningkatnya pandemi corona di AS yang mulai menggeser perhatian pasar dari isu tapering stimulus AS,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Kurs dolar AS pada akhir pekan lalu meningkat didukung oleh investor yang beralih ke aset aman karena meningkatnya jumlah kasus infeksi COVID-19 yang membayangi pemulihan ekonomi.
Penguatan dolar AS juga terjadi meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis (15/7/2021) menegaskan bahwa kenaikan inflasi kemungkinan hanya sementara dan bank sentral AS akan terus mendukung ekonomi.
Pada Senin malam, akan dirilis laporan Indeks Pasar Perumahan AS oleh National Association of Home Builders (NAHB) dan berpeluang memengaruhi pergerakan dolar.
Dari domestik, pelaku pasar akan mencermati rencana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kabarnya akan diumumkan hari ini.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 44.721 kasus baru COVID-19 pada Minggu (18/7) sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2,87 juta kasus. Sebanyak 73.582 orang meninggal akibat terpapar COVID-19.
Meski demikian, sebanyak 2,26 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 mencapai 542.236 kasus.
Pada Jumat (16/7) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.498 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.483 per dolar AS. (ant)