“Kami berharap pelatihan ini bisa berdampak pada peningkatan ekonomi usaha mikro dan juga punya timbal balik baik penyedia bahan mentah maupun pengolah, sehingga pelaku usaha mikro dan masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan,” kata Novieta.
Selain program pelatihan, dikatakan terdapat program-program lain yang bisa diakses seperti pendampingan guna mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) maupun sertifikasi usaha/produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), merek, halal, dan izin edar MD.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake memastikan pihaknya akan terus berjuang agar daerahnya tak lagi tergolong daerah miskin mengingat adanya potensi pariwisata yang sangat besar.
“Ada tiga produk unggulan daerah, sagu, keladi dan pisang tetapi persoalannya teknologi pengolahannya masih tradisional, belum berkembang dan konsumennya juga masih masyarakat lokal,” ucap dia. (rdr/ant)