PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat (BI Sumbar) resmikan tiga pasar di Kota Padang, yakni Pasar Raya Padang, Pasar Siteba dan Pasar Lubuk Buaya, sebagai pasar tradisional Sehat, Inovatif dan Aman Pakai Quick Response Indonesian System (SIAP QRIS), Jumat sore (22/4/2022).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat Wahyu Purnama A menyebutkan, pasar pada esensinya memegang peran penting dalam perekonomian.
Tidak hanya sebagai tempat bertemunya pedagang dan pembeli, tempat yang menjual kebutuhan pokok, namun pasar menjadi salah satu tempat perputaran uang dalam jumlah yang besar.
“Meskipun saat ini telah banyak aplikasi yang melakukan perdagangan barang secara online, peran pasar tidak tergantikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pasar bagi perekonomian,” ungkap Wahyu dilansir infopublik.id.
Lebih lanjut kata Wahyu, seiring perkembangan teknologi, untuk mendukung peran pasar dan pedagangnya dalam pergerakan roda perekonomian, hal yang dapat dilakukan adalah mempermudah transaksi pembayaran.
Hal itu dapat diwujudkan dengan memperbaiki sistemnya dan menaikkan kelas para pedagang.
“Salah satunya adalah dengan menyediakan sistem nontunai untuk bertransaksi. Sistem ini sebelumnya mungkin hanya ditemui di pasar modern namun saat ini sudah bisa diterapkan dimana pun,” kata dia.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi lebih lanjut, serta peningkatan penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia melanjutkan implementasi program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022.
“Jadi penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi di pasar dapat memudahkan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi dan meningkatkan peran pasar dan pedagangnya dalam mendukung perekonomian,” ujarnya.
Manfaat lainnya yang dapat dirasakan oleh pedagang, antara lain menerima pembayaran secara higienis, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening. Kemudian, transaksi tidak perlu uang kembalian serta bebas risiko pencurian dan uang palsu.
“Pengelolaan keuangan baik pedagang maupun pembeli bisa lebih tertata serta mendapatkan transaksi murah dan bebas biaya bagi usaha mikro,” ucapnya.
“Kita berharap program SIAP QRIS tersebut akan terus diperluas. Harapannya, program itu dapat meningkatkan kapabilitas pedagang di pasar rakyat sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera Barat,” katanya. (*/rdr)