Gubernur juga berkoordinasi dengan beberapa provinsi tetangga, seperti Jambi dan Bengkulu, yang bersedia berbagi untuk menambah suplai daging ke Sumbar yang akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait.
“Mudah-mudahan berbagai upaya ini akan menekan harga daging dan bisa terjangkau oleh warga masyarakat untuk menghadapi Lebaran dengan menu rendang atau menu daging lainnya yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Minangkabau. Tak lengkap kalau tidak ada rendang,” katanya.
Sebelumnya, dalam rapat Tim Satgas Ketersediaan Pangan yang dipimpin oleh gubernur, di Ruang Rapat Istana Bung Hatta, dinas pangan mengungkapkan jumlah komoditas pangan strategis, seperti beras, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, cabe keriting, cabe rawit merah, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng, dalam kondisi cukup dan aman, bahkan berlebih.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Ir. Efendi mengatakan beberapa komoditas yang mengalami surplus, di antaranya adalah jagung surplus 568,50 ton, cabai merah keriting surplus 333,63 ton. Telur ayam juga surplus 187,20 ton dan minyak goreng surplus 49,70 ton
Meski begitu, diakui Efendi, kerap terjadi lonjakan harga karena tingginya permintaan dan sering terjadi di kawasan perbatasan. “Menghadapi Lebaran kita memang ada strategi khusus supaya tidak terjadi kekurangan/kelangkaan pangan dan lonjakan harga. Fluktuasi harga tinggi sering terjadi di daerah perbatasan, kami antisipasi dengan bazar TIC,” kata Efendi. (rdr/ant)