Ceramah Idul Fitri di Masjid Jabal Rahmah PT Semen Padang: Pertahankan Fitrah Ketakwaan

Dalam khutbah berjudul Pertahankan Fitrah Ketakwaan, Ustadz Mafril menyampaikan pengertian takwa secara terminologi.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Salat Idul Fitri 1443 H berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Raya Jabal Ramah PT Semen Padang itu, dipimpin Ustadz Riko Pebrianto sebagai imam salat dan Ustadz Maril sebagai khatib.

Dalam khutbah berjudul Pertahankan Fitrah Ketakwaan, Ustadz Mafril menyampaikan pengertian takwa secara terminologi. Dalam hadist dijelaskan bahwa takwa artinya menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.

Kemudian, Affif Abd Fattah Attabarah juga menjelaskan bahwa takwa itu adalah memelihara diri dari tiga hal yaitu perbuatan yang dimarahi Allah, perbuatan yang merusak diri sendiri dan perbuatan yang merusak orang lain.

Takwa itu adalah nilai akhlak yang tertinggi dalam pribadi muslim, tempat bergantung, kemulian diri dan perasaan yang sangat senang dan bangga tatkala mampu memaksimalkan mentaati Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa posisi takwa urutan tertinggi dalam jenjang keislaman seseorang. “Semoga, melalui puasa Ramadan Allah melatih kita kembali agar kita benar-benar menjadi orang yang bertakwa sampai ajal menjemput kita,” kata Ustadz Mafril.

Selain berpuasa, Ustadz Mafril juga mengatakan ada tiga hal pokok yang dikerjakan selama Ramadan, sehingga umat muslim dapat bertahan sebagai hamba Allah yang beruntung. Tiga hal ini harus dilakukan dengan serius selepas Ramadan. Pertama, selalu membaca Alquran.

Orang yang rajin membaca Alquran, menghayati dan mengamalkan Alquran akan mendapatkan pemahaman yang benar tentang Allah, tentang dirinya, dunia ini dan tentang akhirat.

“Semakin banyak pemahaman manusia tentang dirinya, dunia ini dan tentang akhirat, maka semakin mudah baginya untuk menaati Allah SWT,” ujarnya.

Kedua, lanjut Ustadz Mafril, selalu mendirikan salat, karena salat adalah ibadah yang sangat utama bagi umat Islam. Salat adalah tiang agama, lambang ketundukan dan kepasrahan seseorang kepada Allah. Salat juga sebagai ukuran orang itu bersyukur kepada Allah.

“Semakin baik salatnya, maka semakin baik rasa syukurnya kepada Allah SWT,” bebernya.

Kemudian yang ketiga, bersedekah atau mengungkapkan sebagian hartanya secara diam-diam dan terang-terangan. Bersedekah atau berinfaq adalah wujud nyata dari rasa syukur hama kepada Allah atas semua nikmat yang telah Allah berikan, karena. sedekah berasal dari kata siddiq yang berarti membenarkan

“Sedekah wajib atau zakat dan sedekah umum di luar zakat akan membersihkan harta dan mensucikan jiwa hambaNya, sehingga membuat semangat ketaatan semakin kuat. Hal ini dijelaskan dalam Surat At Taubah ayat 103,” pungkas Mafril. (rdr)

Exit mobile version