PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) Genius Umar menyebutkan kafe dan pedagang kuliner di daerah itu menjamur dalam beberapa tahun terakhir yang pengelolanya merupakan pemuda setempat.
“Coba lihat habis magrib di Pariaman banyak terdapat kafe dan restoran yang dikelola oleh anak muda dan pengunjungnya ramai,” kata Genius Umar di Pariaman, Kamis (19/5/2022).
Perihal tersebut juga disampaikannya saat menjadi narasumber pada Seminar Pemulihan Ekonomi Kota Pariaman Pasca Pandemi COVID-19 dan Musyawarah Kota Kadin Pariaman di Pariaman pada Rabu (18/5/2022).
Ia mengatakan pengunjung dari kafe dan restoran tersebut tidak saja warga Kota Pariaman namun bahkan warga kabupaten dan kota tetangga di antaranya Kabupaten Padang Pariaman dan Agam, serta Kota Padang bahkan wisatawan asal daerah lainnya yang menginap di daerah itu.
Menurutnya banyaknya kafe dan restoran tersebut dapat berdampak pada pedagang di pasar Pariaman karena bahannya dibeli di sana sehingga secara tidak langsung dapat mendongkrak perekonomian warga Kota Pariaman.
Ia menambahkan pihaknya terus membuka peluang investasi bagi pengusaha untuk berinvestasi di Pariaman yang tidak saja di bidang kuliner namun juga perhotelan.
Dari pantauan Kota Pariaman tidak saja terdapat pedagang kuliner kekinian namun juga tradisional mulai dari khas Pariaman hingga sejumlah daerah di Indonesia bahkan luar negeri.
Kuliner khas Pariaman dan daerah sekitarnya yakni di antaranya gulai ikan, nasi sala, nasi sehat enak dan kenyang serta ikan sambam. Di Pariaman juga dijual aneka sup, mie aceh serta kebab yang kelezatannya sudah tersohor bahkan makanan cepat saji khas negara barat.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora mengatakan daerah itu memiliki banyak potensi bidang kuliner yang nantinya dapat meningkatkan PAD baik dari sektor pajak dan parkir. “Potensi ini yang harus digali oleh Pemerintah Kota Pariaman,” ujar dia.
Ia juga meminta pengusaha makanan dan minuman di daerah itu dengan kesadarannya membayar pajak dari hasil penjualannya. (rdr/ant)