PADANG, RADARSUMBAR.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggandeng Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Semen Padang untuk memperkuat dakwah di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai salah satu kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
Hal itu disampaikan Sekjen MUI, Dr. Amirsyah Tambunan, M.A. saat berkunjung ke Kantor UPZ Semen Padang, Kompleks L150 PT Semen Padang Padang, Indarung, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/5/2022).
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Kadiv UPZ Baznas RI, Mohan. Amirsyah juga menyampaikan bahwa MUI menggandeng UPZ Semen Padang, karena sama-sama memiliki komitmen untuk berdakwah hingga pelosok negeri.
“Apalagi, UPZ Semen Padang dengan taggline ‘Peduli Umat’, punya program khusus di Mentawai yang namanya Dakwah di Teras Negeri,” katanya.
Membangun kesenjangan di Mentawai, kata Amirsyah melanjutkan, butuh sinergi semua pihak. Untuk itu, ia pun juga mendorong BUMN seperti Telkomsel, PLN dan lain sebagainya untuk berkolaborasi membangun Mentawai tidak hanya dalam segi dakwah, tapi juga pendidikan dan sosial.
Bahkan, ia juga meminta Baznas RI menjadikan Mentawai sebagai pilot project nasional. Karena, UPZ Semen Padang tidak bisa sendirian membangun Mentawai. Butuh kolaborasi dari UPZ BUMN, termasuk ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU dan lain sebagainya.
“Kolaborasi dalam arti untuk bersama-sama menggarap pilot project ini. Harus ada upaya kebersamaan dalam menanggulangi kesenjangan di Mentawai, karena ini adalah amar ma’ruf nahi munkar dan ini juga tabungan akhirat untuk kita,” ungkap Amirsyah.
Pilot project itu perlu dilakukan, sebut Amirsyah, karena Mentawai merupakan bagian dari 3T, baik secara ekonomi, sosial dan budaya, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena, kebijakan pembangunan SDM harus mengedepankan pemerataan di semua daerah, tanpa terkecuali.
“Daerah terpencil seperti Kepulauan Mentawai juga punya hak dan kedudukan yang sama dengan daerah lain menurut perundang-undang yang berlaku. Untuk itu, pendidikan, sosial dan dakwah harus mendapat prioritas,” ujarnya. (rdr)