Bank Dunia Ingatkan Perang di Ukraina Dapat Picu Resesi Global

Foto Dokumen: Presiden Bank Dunia David Malpass menghadiri konferensi pers di wisma negara Diaoyutai di Beijing, China 21 November 2019. ANTARA/REUTERS/Florence Lo

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Bank Dunia David Malpass pada Rabu (25/5/2022) mengingatkan bahwa perang Rusia di Ukraina dapat memberikan dampak terhadap harga-harga pangan dan energi, serta ketersediaan pupuk yang dapat memicu resesi global.

Malpass mengatakan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS bahwa ekonomi Jerman, terbesar keempat di dunia, telah melambat secara substansial karena harga-harga energi yang lebih tinggi, dan mengatakan pengurangan produksi pupuk dapat memperburuk kondisi di tempat lain.

“Ketika kita melihat PDB global … sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi,” kata Malpass. Dia tidak memberikan ramalan khusus.

Dia mengatakan ekonomi Ukraina dan Rusia sama-sama diperkirakan mengalami kontraksi yang signifikan, sementara Eropa, China dan Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Negara-negara berkembang semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan serta pasokan energi, katanya. “Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya,” kata dia.

Di China, dia mengatakan perlambatan pertumbuhan yang relatif tajam didasarkan pada pandemi COVID-19, inflasi, dan krisis real estat yang sudah ada sebelumnya yang dihadapi negara itu.

Bank Dunia bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 hampir sebesar persentase poin penuh, menjadi 3,2 persen dari 4,1 persen, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Malpass tidak memberikan rincian tentang kapan resesi global bisa dimulai. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version