LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) memberikan pelatihan usaha mikro berbasis kompetensi (UMBK) bidang strategi bisnis dan branding kepada para pelaku usaha kecil di Kabupaten Agam, Sumbar untuk menambah kemampuan mereka dalam mengelola usahanya.
Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kemenkop UKM, Hariyanto di Lubukbasung, Jumat (27/5/2022) mengatakan pelatihan yang digelar dari 23-25 Mei 2022 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perkembangan SDM pelaku usaha mikro di Kabupaten Agam.
“Pelatihan ini menjadi momen tepat untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja pelaku usaha mikro, sehingga peserta memiliki kemampuan dalam mengelola usahanya,” katanya.
Dengan pelatihan itu usaha mikro bisa terampil dan berwawasan luas dalam mengelola usahanya, meningkatnya kompetensi dan kualitas SDM usaha mikro di bidang strategi bisnis dan branding yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian di daerah.
Lalu, memperkuat jaringan SDM usaha mikro dalam pengelolaan usahanya, meningkatnya motivasi SDM usaha mikro untuk berani mengambil keputusan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat selama pelatihan ini.
Setelah itu, adanya transfer ilmu pengetahuan yang di dapat SDM usaha mikro kepada yang belum mendapatkan kesempatan pelatihan agar terciptanya pengelola yang handal dan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
“Pelatihan yang dilaksanakan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah bersinergi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan UKM Agam dalam rangka mengembangkan kapasitas sumber daya manusia pelaku usaha mikro di wilayah Agam,” katanya.
Ia menambahkan, pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dalam menguatkan dan meningkatkan usaha melalui strategi bisnis dan branding terhadap produk yang telah dihasilkan oleh pengusaha mikro.
Dalam perkembangan dunia dan teknologi yang begitu cepat ditambah pandemi adalah merupakan momen yang tepat dan memaksa para pelaku UKM untuk bertransformasi serta berstrategi ulang sampai akhirnya beralih dari offline menjadi online marketing dengan pendekatan branding.
Diharapkan produk yang dihasilkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar sebagai daya tarik untuk memikat konsumen bukan saja menjadi top of mind (selalu diingat) tetapi menjadi top of mean (produk yang berarti di hati konsumen).
“Ini langkah awal untuk bisa brand yang kuat dengan memahami segmen target dan positioning (STP) serta memahami produk, price, place, promotion (4P) hal wajib bagi pelaku mikro sehingga menghasilkan kemasan yang menarik sebagai pintu masuk pertama membangun image di benak konsumen,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha, Kecil dan Menengah Agam, Dedi Asmar menambahkan peserta pelatihan berjumlah 30 orang yang berasal dari Forum Komunikasi (FK) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Agam 14 orang dan FK UMKM kecamatan 16 orang.
“Peserta merupakan pengurus FK UMKM Agam dan FK UMKM kecamatan,” katanya.
Semua narasumber pelatihan berasal dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Diharapkan ilmu yang didapat peserta ini nantinya dapat dikembangkan pada masing-masing kecamatan yang ada di Agam. “Peserta bisa mengembangkan ilmu yang didapat bagi pelaku UMKM di setiap daerah mereka nantinya,” katanya. (rdr/ant)