Ia juga memaparkan bahwa nilai ini jauh di atas realisasi EBITDA 2020 sebesar Rp9,81 triliun. Prestasi ini berasal dari penjualan sektor retail, baik melalui Retail Management maupun Program Makmur.
“Kemudian proses Inbound dan Outbound Supply Chain sebagai hasil dari pengadaan bersama, sentralisasi pemasaran, dan juga dari hasil optimalisasi pemeriksaan aset,” katanya.
Menurut Bakir Pasaman perubahan mindset perusahaan yang awalnya production centric menjadi customer centric turut memberikan dampak positif. Hal itu terbukti dari meningkatnya kinerja penjualan terutama di pasar retail.
Sejumlah terobosan yang disampaikan Bakir Pasaman tersebut terbukti membuahkan prestasi yang positif. Jika mengacu pada nilai pendapatan konsolidasi Pupuk Indonesia tembus sampai Rp78,6 triliun atau 107% dari target RKAP 2021 hanya sebesar Rp72,9 triliun.
Prestasi ini juga meningkat jika dibandingkan dengan pendapatan Rp71.87 triliun di tahun 2020. Bakir Pasaman menambahkan, ke depan ia akan terus berorientasi pada pelanggan dengan memperkuat pangsa pasar produk pupuk retail.
Adapun diantaranya dengan meningkatkan penjualan retail melalui benefit & loyalty program, retail & distributor excellence, launching 1.000 kios retail, perluasan program Makmur, dan sebagainya.
Untuk memperluas pangsa pasar retail, Pupuk Indonesia terus mengembangkan diri melalui sejumlah proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi konsumsi energi, dan daya saing.
“Sejumlah proyek yang akan dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia,” tutupnya. (rdr)