Kepala Bidang Holtikultura Yuhendri mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai naik yaitu kegagalan petani saat menanam karena kemarau saat Ramadhan.
Selain itu katanya, cabai produksi petani Solok Selatan banyak yang dibawa pedagang keluar daerah seperti Jambi.
Selain itu katanya, karena COVID-19 sudah mereda sehingga rumah makan kembali buka yang membuat permintaan cabai merah maupun bawang merah meningkat sedangkan stok sedikit.
Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan May Rizki mengatakan, cabai yang dipasarkan di Kabupaten bukan hanya dari petani lokal tetapi juga dari Kabupaten lain seperti Kerinci dan Solok.
“Sekarang hasil panen cabai merah dari Kerinci dan Solok dibawa untuk suplai ke jawa dan jambi sehingga stok di Solok Selatan berkurang,” ujarnya.
Sedangkan untuk bawang merah banyak petani mengalami gagal panen akibat kemarau. “Kita patut bersyukur karena harga cabai masih belum semahal daerah lain karena berada di daerah yang dekat dengan pemasok,” ujarnya. (rdr/ant)