Aziz mengungkap potensi gas bumi di Kabupaten Sijunjung sebesar 35 juta kaki kubik per hari telah menjadi perhatian PGN. Selain mampu memenuhi kebutuhan gas di Sumatera Barat, hasil gas bumi di Kabupaten Sijunjung ini juga dinilai dapat menopang kebutuhan gas di wilayah-wilayah sekitar, seperti Provinsi Sumatera Utara, Jambi, hingga Riau.
“Selain itu, gas ini juga akan memicu tumbuhnya bisnis lain seperti bisnis angkutan atau trucking, misalnya dari Sijunjung harus dibawa ke Padang. Dari Padang harus dibawa ke daerah lainnya. Jadi kami kira ini punya potensi yang besar dan mudah-mudahan ini bisa kita wujudkan segera,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Aziz, pihaknya berkomitmen untuk melakukan kerja sama dengan Pemkab Sijunjung untuk membangun terminal gas alam cair sebagai upaya memanfaatkan kekayaan alam tersebut.
“Liquifaction terminal itu adalah terminal yang dari gas kita liquid-kan, kita cairkan, dan itu akan kita coba bangun di Kabupaten Sijunjung. Karena infonya tadi lokasi gas itu tidak jauh dari kantor Bupati, hanya 3 KM, jadi sangat mudah. Dan mudah-mudahan nanti ini bisa kita kerjasamakan,” tuturnya.
Aziz menambahkan pihaknya tak hanya berencana membangun terminal gas alam cair. Sebab, PGN turut berkomitmen menyiapkan pasar yang menyerap hasil gas alam di Kabupaten Sijunjung.
“Dan kami lihat PT RBB juga sudah mengeksplorasi. Data-data awal juga sudah ada. Mudah-mudahan nanti di akhir Juli kita akan mengaktifkan kembali kerja sama yang lebih terukur dan ada timeline-nya. Karena PGN akan mencarikan demand-nya mencarikan market-nya. Jadi siapapun nanti yang akan memproduksi ataupun membangun LNG mini plant itu tidak usah ragu karena nanti pasarnya akan disiapkan oleh PGN,” pungkas Aziz. (*/rdr)