PADANG ARO, RADARSUMBAR.COM – Petani padi di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat beralih menanam jagung karena lebih efektif dan bernilai ekonomis.
Sekretaris Dinas Pertanian Solok Selatan Musperi Hendra, di Padang Aro, Kamis (21/7/2022), mengatakan peralihan tanaman padi ke jagung hanya terjadi di Kecamatan Sangir karena dinilai lebih menguntungkan dari segi ekonomi.
“Secara umum tentu saja akan mempengaruhi produksi padi tetapi tidak akan signifikan sebab hanya di Kecamatan Sangir,” ujarnya.
Untuk seberapa luas lahan sawah yang dijadikan tanaman jagung pihaknya belum memiliki data.
Dia menyebutkan, memang ada peralihan sawah produktif yang mempunyai pengairan bagus ke tanaman jagung.
Akan tetapi katanya, jumlahnya tidak signifikan dan sebagian besar penanaman jagung merupakan yang sebelumnya tidak produktif.
Dia mengatakan, pada 2022 Solok Selatan menargetkan produksi padi 103.711 ton dengan luas tanam 19.950 hektare dan luas panen 19.752 hektare.
Sedangkan untuk jagung katanya ditargetkan produksi sebanyak 87.930 ton dengan luas tanam 15.963 hektare dan luas panen 15.648 hektare.
Salah seorang warga Irwan (42), mengatakan, menjadikan lahan sawah untuk menanam jagung karena pekerjaannya lebih ringan dan hasil lebih bagus. “Dengan lahan yang sama hasil panen jagung lebih menguntungkan dibanding padi sehingga banyak masyarakat yang beralih tanam jagung,” ujarnya.
Selain itu katanya, dari segi perawatan tanaman jagung juga lebih enteng sebab tidak perlu mengontrol air seperti padi.
Warga lainnya Bul (39) mengatakan, lebih dari satu hektare sawah yang biasanya ditanam padi sekarang diganti dengan jagung sebab lebih menguntungkan. “Dengan menanam jagung kami sudah tidak perlu lagi menambah biaya membajak sawah serta penanaman juga bisa menggunakan peralatan,” ujarnya.
Selain jagung katanya, juga banyak masyarakat yang menjadikan sawah untuk media tanaman cabai. (rdr/ant)