Sedangkan kuota pupuk urea di Agam pada 2022 sebanyak SP 36 sebanyak 3.063 ton, urea 7.544 ton, ZA 1.638 ton, NPK 6.283 ton dan organik 924 ton.
“Kita terus melakukan pengawasan peredaran pupuk subsidi itu,” katanya.
Salah seorang petani, Syahriful menambahkan pupuk subsidi langka semenjak dua bulan lalu, sehingga pihaknya kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
Dengan kondisi itu, ia membeli pupuk non subsidi dengan harga diatas Rp450 ribu per goni dengan berat 50 kilogram.
“Saya terpaksa membeli pupuk dengan harga tinggi untuk kebutuhan jagung,” katanya. (rdr/ant)
Laman 2 dari 2 Laman