PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rektor UBH Tafdil Husni menyebut bahwa keterlibatan UBH dalam konservasi ikan bilih merupakan suatu bentuk kontribusi UBH, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang didukung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UBH. Apalagi, status ikan bilih Danau Singkarak pada tahun 2020 menuju kepunahan.
“Jadi, ini penting kita selamatkan ancaman kepunahan ikan bilih ini melalui pembenihan secara in-situ dan membuat area suaka yang diresmikan.”
“Dan Alhamdulillah, sudah dua kali PT Semen Padang bersama UBH kembali menebar anak ikan bilih ke habitatnya. Dan tentunya, hasil dari penebaran ikan bilih akan luar biasa terhadap ekonomi nelayan bilih Danau Singkarak,” katanya.
Sebagai contoh, sebut Tafdil, dari 1500 ikan bilih yang disebar dan didalamnya ada 800 ekor betina, maka masing-masing betina akan mempunyai telur 3000. Jika dikalkulasikan, maka jumlahnya akan ada 2,4 juta ekor ikan bilih yang akan berkembang biak. Kemudian, untuk 1 juta ekor bilih, sama dengan 5000 kg.
“Sekarang ini harga ikan bilih Rp50 ribu. Kalau kita kalkulasikan lagi dalam setahun, maka jumlahnya bisa dapat Rp250 juta. Ini untuk 1 juta ekor ikan yang dihasilkan dari 800 ikan bilih betina yang disebar hari ini.”
“Apalagi kalau hitungan kertasnya 2,4 juta, tentu hasilnya ada sekitar Rp600 juta per tahun. Makanya, mari sama-sama kita jaga kelestarian ikan bilih ini, supaya bisa berkembang dengan baik di habitat aslinya ini,” ujarnya.
Kepala Unit CSR Semen Padang, Rinold Thamrin dalam laporan perkembangan Program Konservasi Ikan Bilih yang dilakukan oleh PT Semen Padang bekerjasama dengan UBH menyebut bahwa konservasi ikan bilih ini telah dimulai pada Juni 2018.
Dan itu diawali dengan survei dan identifikasi sungai yang sesuai dengan habitat ikan bilih di aliran sungai di kawasan lapangan golf PT Semen Padang. Dari identifikasi dan evaluasi kualitas air sungai, ditemukan kualitas air memenuhi persyaratan baku mutu kualitas air untuk perikanan.
Kemudian, pada Juli 2018, sebanyak 400 ekor ikan bilih disebar di sungai yang berada di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang. “Setelah ikan disebar, beberapa bulan kemudian diketahui bahwa ikan bilih tumbuh dan berkembang dengan baik, namun jumlah populasinya tidak bisa ditentukan,” katanya. (rdr)