Ketua Kim Pro, Jen Riadi mengatakan, timnya berhasil melakukan efisiensi penggunaan bahan kimia, berawal dari keterlambatan pasokan bahan kimia strontium nitrat di laboratorium kimia produk.
Keterlambatan tersebut mengakibatkan terhentinya pengujian kapur bebas, bahkan sampai 1 bulan lamanya. Harusnya, sebut Jen, pengujian kapur bebas ini dilakukan setiap hari.
“Adanya kandungan kapur bebas dalam klinker dan semen disebabkan karena proses produksi klinker yang tidak sempurna dalam kiln. Makanya, pengujian tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas klinker dan semen sesuai dengan persyaratan SNI/ASTM,” katanya.
Untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan strontium nitrat, sebut Jen, Kim Pro mencoba alternatif bahan kimia lain yang mempunyai fungsi sama dengan strontium nitrat. Berdasarkan hasil studi literatur, barium klorida dapat digunakan sebagai katalis. (rdr)