PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh, Sumatera Barat menargetkan angka konsumsi ikan di daerah tersebut meningkat sehingga mencapai 35 kilogram per kapita per tahun pada 2023.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Payakumbuh Ifon Satria Chan di Payakumbuh, Rabu (23/8/2022) mengatakan, pada 2021 angka konsumsi ikan di Payakumbuh mencapai 33,67 kilogram per kapita per tahun.
“Sementara pada 2020 angka konsumsi ikan Angka 33,01 kilogram per kapita per tahun, jadi telah mengalami peningkatan 0,66 kilogram per kapita per tahun,” katanya.
Ia mengatakan dalam mendukung program gerakan memasyarakatkan makan ikan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui dinas Pertanian pada 2022 telah mengalokasikan anggaran Rp159.095.000 dari APBD.
“Dana ini dimanfaatkan untuk kegiatan pendataan angka konsumsi ikan di 47 kelurahan, penyampaian informasi melalui kegiatan sosialisasi, media, spanduk, leaflet, kegiatan inovasi budidaya ikan dalam ember pada 35 PAUD dan TK se-kota Payakumbuh, juga turut dimanfaatkan untuk kegiatan lomba, baik di tingkat kota maupun tingkat Provinsi,” ujarnya.
Selain itu, sambungnya di masing-masing kecamatan juga disediakan anggaran untuk mendukung gerakan memasyarakatkan makan ikan.
Untuk saat ini Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Payakumbuh masuk dalam 8 besar untuk menuju 6 besar se Provinsi Sumatera Barat bersama daerah lainnya.
Sementara Wakil Ketua Forikan kota Payakumbuh Elfriza Zaharman mengatakan bahwa pihaknya telah ada peninjauan lapangan oleh Forikan Provinsi Sumatera Barat.
Pada kesempatan itu Forikan kota Payakumbuh menghadirkan kegiatan Bazar Poklahsar atau kelompok pengolahan dan pemasaran ikan Kota Payakumbuh.
Disampaikannya bahwa dalam ekspose yang dipaparkan Forikan kota Payakumbuh di tingkat Provinsi Forikan kota Payakumbuh menyampaikan dalam meningkatkan konsumsi ikan di Kota Payakumbuh telah masuk dalam kurikulum sekolah Pendidikan Anak Usia Dini.
“Konsumsi ikan ini sangat baik untuk tumbuh kembang anak di kota Payakumbuh ini sudah berjalan dengan lancar serta telah diimplementasikan dan masuk dalam kurikulum sekolah PAUD,” ujarnya. (rdr/ant)