“Dengan memanfaatkan e-commerce ini, kita harapkan pelaku usaha mikro di Padang bisa mendapat alternatif solusi dari kesulitan ekonomi selama ini.”
“Mereka bisa meningkat dengan jenis produk yang sama, bisa juga mereka mengalihkan produk-produk atau penjualan mereka. Karena kita tahu Padang itu kreatif.”
“Momentum e-commerce ini datang dalam momentum COVID-19, dan ini harus dimaksimalkan. Karena Padang sebagai salah satu ibu kota di Sumatera yang memang harus kita perhatikan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Sumatera,” jelasnya.
Ia menyebut jumlah pelaku usaha mikro di Indonesia yang terdampak COVID-19 hampir setengahnya dari total 64 juta pelaku usaha.
Kendati demikian, ia menegaskan, Pemerintah langsung bergerak cepat membantu pemulihan ekonomi dengan membentuk Komite Penanganan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPC-PEN.
Pemerintah kemudian menggelontorkan anggaran hampir Rp700 triliun untuk semua sektor demi menggerakan kembali perekonomian yang babak belur akibat COVID-19.
“Dari total uang Rp700 triliun itu, hampir seperenamnya dialokasikan untuk pemulihan di sektor koperasi dan UMKM. Tahun 2020 itu sekitar Rp123 triliun dan sekitar Rp110 triliun lagi di tahun 2021,” ujarnya.
Melalui bantuan-bantuan ini katanya, pelaku usaha yang terdampak dapat segera bangkit dari keterpurukan akibat COVID-19.
“Ada bantuan melalui subsidi bunga, ada pajak penghasilan ditanggung pemerintah, ada dana restrukturisasi, dan banpres produktif usaha mikro. Kita usahakan mereka tidak lama terdampak dan bisa bangkit dengan bantuan-bantuan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Ferri Erviyan Rinaldi mengatakan, pelaku usaha mikro harus mampu beradaptasi di era ekonomi digital. Karena teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan ekonomi digital.
Ia menyebut, di Kota Padang terdapat sekitar 40 ribu pelaku usaha mikro yang tersebar di berbagai sektor seperti kuliner, jasa dan lain-lain.
Saat ini jumlah jumlah pelaku usaha yang telah memanfaatkan ekonomi digital terus meningkat setiap tahunnya. Hingga Juli 2022, 1.138 pelaku usaha sudah memanfaatkan e-commerce.
“Kita mendorong, melalui kegiatan ini ke depan akan semakin banyak pelaku usaha di kota Padang yang memanfaatkan e-commerce dalam pemasarannya produknya,” harapnya. (rdr)