Hanya dengan mengakses media sosial melalui gadget masing-masing berita aktual dapat diakses dengan cepat.
“Satu-satunya cara untuk mempertahankan bisnis berita hari ini adalah dengan memperkuat sisi digital. Yang nantinya akan dijelaskan secara rinci oleh narasumber kita,” ujarnya.
Narasumber SParing Pemred Suara.com Suwarjono mengatakan, begitu banyak tantangan media di era sekarang ini.
Jika sebelumnya, tantangan hanya sebatas media konvensional dengan media kekinian, sekarang beralih dari disrupsi media ditambah pandemi Covid-19 yang membuat lompatan perubahan perilaku pembaca, teknologi, produksi dan bisnis.
Media konvensional dapat menguasai hulu sampai hilir, memproduksi konten sendiri, mendominasi ruang publik, mendistribusikan konten sendiri dengan bisnis model iklan ditambah langganan.
Sementara di media kekinian, hulu sampai hilir itu berubah total, hulu banyak pemain seperti konten kreator, influencer, YouTubers, dan homeless media.
Kemudian, distribusi dan hilir dikuasai platform dengan digital platform yang menguasai ruang publik. Tentu bisnis model berubah lagi.
Di era disrupsi media ditambah disebabkan pandemi Covid-19, sekarang ini yang tantangan yang dihadapi itu konten kreator, user generated conten, fenomena influencer, key opinion leader (KOL), platform algoritma, agregator publisher, platform versus publisher dan homeless media.
Ditambah lagi tantangannya trafik naik pendapatan turun, iklan turun, offline activity, pengakses media online naik, model bisnis berubah, hybrid activity. “Lawan kita bukan sesama media, platform, ekosistem google dan sebagainya,” katanya. (rdr)