Dukungan tersebut sejalan dengan upaya mencapai kemandirian petani yang pada akhirnya berdampak positif dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan ekonomi keluarga petani. “Jadi, posisi tawarnya harus kuat dulu baru bisa sejahtera. Dengan ada kelembagaan itu petani memiliki manajerial yang jelas,” terangnya.
Upaya mencapai kemandirian petani juga ditopang dengan berbagai kebijakan dan stimulan mempercepat hilirisasi, sehingga memberi nilai tambah produk pertanian unggulan melalui sentuhan industri.
Menurutnya kemandirian petani sangat menentukan terhadap target kemandirian perekonomian daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Sebab hingga kini sektor pertanian masih menjadi primadona pertumbuhan ekonomi daerah. Lebih dari 35 persen Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) ditopang sektor pertanian.
Sektor pertanian juga tercatat sebagai lapangan usaha penyerap tenaga kerja paling banyak. Lebih dari 40 persen dari total angkatan kerja di Pesisir Selatan berada di sektor pertanian. “Karena itu pemerintah kabupaten menjadikan sektor pertanian sebagai program prioritas,” tuturnya. (rdr/ant)