SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – PT. Perkebunan Anak Nagari Pasaman (PANP) Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat sepakat menyerahkan 20 persen dari lahan inti dari Hak Guna Usaha yang akan diperpanjang karena selama ini masyarakat tidak menikmati dari kehadiran perusahaan itu.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Jumat (7/10/2022) mengatakan setelah berulang kali pertemuan dan negosiasi maka pihak perusahaan kelapa sawit itu bersedia menyerahkan 20 persen dari lahan inti yang akan diajukan perpanjangan HGU-nya.
“HGU PT. PANP ada seluas 1.890 hektare per 31 Desember dan untuk perpanjangan 715 hektare. Terhadap HGU yang telah aktif jika luasannya ada sisa dari HGU lama dengan HGU baru maka akan diserahkan ke negara serta untuk 20 persen area diserahkan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan untuk selanjutnya masih akan ada pertemuan lanjutan demi menyelesaikan secara nyata dan betul-betul dapat dinikmati oleh masyarakat terhadap keputusan yang akan melibatkan masyarakat serta PT. PANP.
Ia meminta kepada perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang ada di Pasaman Barat untuk menunaikan janjinya kepada masyarakat. “Saya berharap dan meminta kepada perusahaan agar melaksanakan kewajibannya menyerahkan lahan kepada masyarakat karena itu ada aturannya agar tidak menjadi masalah dikemudian hari,” harapnya.
Legal Perizinan Bisnis PT. PANP Muslim Ibrahim yang mewakili perusahaan menjelaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk merealisasikan kewajiban sesuai regulasi 20 persen untuk pengadaan lahan plasma. “Kita berkomitmen agar masyarakat juga menikmati lahan plasma yang ada,” katanya.
Salah seorang ninik mamak Kinali Bakaruddin menyampaikan terima kasih atas fasilitas yang diberikan Pemkab Pasaman Barat terhadap permasalahan yang terjadi antara PT. PANP dengan masyarakat Kinali.
Pihaknya sangat berterima kasih terhadap perusahaan yang sudah bersedia mengeluarkan 20 persen dari lahan inti yang akan di perpanjang saat ini.
Sebab, katanya, dari perusahaan PT. PANP ini HGUnya cukup luas. Selama ini masyarakat tidak dapat apa-apa. “Mudah-mudahan dengan adanya perkebunan ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” harapnya. (rdr/ant)