PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, Vianti Zasmi, mengapresiasi sosialisasi Nabuang Sarok tersebut.
Karena, sampah merupakan masalah utama di Sumbar dan bukan lagi menjadi masalah pemerintah daerah, tapi masalah bersama.
Sampah sebutnya, terutama sampah plastik dari tahun ketahun jumlahnya pun meningkat. Dan untuk melenyapkannya di muka bumi ini, butuh waktu bertahun-tahun.
Namun dengan adanya Nabuang Sarok ini, tentunya menjadi solusi untuk mengatasi sampah plastik, termasuk sampah lainnya.
“Di Indonesia, baru Semen Padang yang punya program ini. Makanya, kami di Dinas Lingkungan Hidup sangat apresiasi program ini, apalagi program ini juga mengajak pihak sekolah.”
“Mudah-mudahan, sekolah-sekolah di Padang ini bisa menyetorkan sampahnya ke Nabuang Sarok ini,” katanya.
Ketua Panitia Sosialisasi Nabuang Sarok, Ny Eti Edi Fahrizal mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi untuk sekolah di Kota Padang ini digelar dalam rangka HUT ke-22 FIKISP dengan tema “Smart Wise and inspiring”.
“Sekolah sengaja dilibatkan sebagai peserta sosialisasi, dengan harapan agar para siswa bisa menjadi penggerak untuk kehidupan yang lebih baik dan bersih. Ada 200 sekolah yang kami undang, dari SD sampai SMA,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Semen Padang, Gusriadi, menyebut aplikasi Nabuang Sarok ini sangat bermanfaat bagi sekolah, termasuk siswa dan lingkungan tempat tinggalnya.
Untuk itu, pihaknya akan segera memanfaatkan aplikasi tersebut. “Kami akan segera mengimplementasikan aplikasi Nabuang Sarok ini.”
“Apalagi, aplikasi ini memberikan banyak manfaat. Selain untuk menjaga kebersihan dan mengurangi timbunan sampah, Nabuang Sarok ini juga dapat membentuk jiwa kewirausahaan siswa.”
“Sebab, ada poin dari sampah yang disetor ke Nabuang Sarok. Dan poin tersebut bisa dikonversi menjadi reward,” katanya.
Kepala sekolah SMA N 12 Padang, Parendangan, juga menyebut bahwa aplikasi ini sekaligus akan dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan agar bersih dari sampah.
Dan menurutnya, sekolah dilibatkan dalam sosialisasi ini, karena masyarakat di sekolah memiliki keseragaman.
“Sekolah itu sangat mudah mengelola sampahnya, karena masyarakatnya seragam, semuanya anak sekolah. Dan tentunya, kami akan segera mensosialisasikan apa yang kami dapat ini ke para siswa kami nantinya,” kata Parendangan.
Di SMA N 12 Padang, tambah Parendangan, juga sudah tersedia kontainer sampah. Hanya saja selama ini, sampah yang diambil tidak termanfaatkan, karena dibawa ke TPA. Makanya, sosialisasi ini disambut dengan baik.
“Kalau dibawa ke Semen Padang, tentu sampahnya bisa bernilai ekonomis, baik bagi Semen Padang maupun bagi kami di sekolah. Jadi pada intinya, kami siap untuk kerja sama di aplikasi ini,” tutupnya. (rdr)