LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat membuat program percontohan budidaya ikan gabus di Kecamatan Tanjungraya, dalam upaya mengalihkan ketergantungan petani dari Danau Maninjau ke daratan sehingga meminimalkan pencemaran di danau vulkanik itu berkurang.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, Minggu mengatakan budidaya ikan gabus itu bakal dikembangkan sebanyak satu paket pada 2022. “Satu paket budidaya ikan gabus itu dengan dua unit kolam dan ini tahun kedua dalam pengembangan budidaya ikan gabus,” katanya.
Ia mengatakan, program percontohan ikan gabus pada 2021 berada di Nagari Kotomalintang. Budidaya ikan gabus itu dalam upaya untuk mengalihkan ketergantungan petani dari Danau Maninjau ke daratan.
Ini dalam rangka mengurangi beban pencemaran di Danau Maninjau akibat sisa pakan ikan yang mengendap di dasar danau itu. “Ini target dari pengembangan ikan gabus untuk mengurangi beban pencemaran danau dari sisa pakan dan harga jual ikan gabus cukup tinggi,” katanya.
Selain budidaya ikan gabus, tambahnya, pada 2022 ini juga pengembangan budidaya udang vaname air tawar sebanyak tiga paket dari Dinas Kelautan da Perikanan Sumbar. Pengembangan budidaya udang vaname air tawar itu di Nagari Koto Kaciak dengan penerima program Nagari Koto Kaciak dua paket dan Tanjung Sani satu paket.
Setelah itu, pemerintah pusat juga mengembangkan budidaya ikan nila sistim bioflok sebanyak empat paket di Nagari Tanjung Sani, Kotomalintang, Koto Kaciak dan Koto Gadang. “Program budidaya udang dan ikan nila itu sudah berjalan di kelompok tani penerima,” katanya. (rdr/ant)