PASAMAN, RADARSUMBAR.COM – PT Semen Padang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Padang dan Pemkab Pasaman Barat mengadakan pelatihan tukang dalam bentuk pengerjaan kontruksi rumah menggunakan interlock brick.
Pasca pelatihan ini akan dilaksanakan praktek kontruksi pembangunan satu unit rumah type 36. Pelatihan itu dibuka Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen dihadiri Kepala Seksi Program Pendanaan UMK PT Semen Padang Satrio Rian Bhakti.
Ketua Jurusan Teknik Sipil Polteknik Negeri Padang Satwamirat, Kepala BPBD Pasaman Barat diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Zulkarnain.
Kemudian, Walinagari Aur Kuning Kecamatan Pasaman diwakili Sekretaris Herman di Aula kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (13/10/2022)
Interlock brick ini merupakan material yang digunakan untuk pekerjaan dinding pada konstruksi rumah. Di Semen Padang, interlock brick ini dengan nama brand, Sepablock.
Produk turunan Semen Padang ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya, pengerjaan dinding rumah hemat hingga 20 persen dibandingkan dengan menggunakan bata.
Kemudian, ramah gempa, karena Sepablock saling mengikat, sehingga tetap kokoh selama terjadi gempa, juga ramah lingkungan, permukaan yang halus dan presisi, sehingga mempunyai nilai estetika yang alami.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari nota kesepahaman bersama dalam pembangunan daerah antara PT Semen Padang dengan Bupati se-Sumatera Barat, yang telah digagas, beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah, satu-persatu program yang kita harapkan dapat menopang pembangunan di daerah telah kita aplikasikan, sehingga apa yang diharapkan oleh Bupati se-Sumbar.”
“Bahwa nota kesepahaman pembangunan daerah dapat terlaksana sesegera mungkin, tentunya akan kita upayakan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat, Armen, mengatakan, dari data yang kami peroleh di Pasaman Barat ada sekitar 8,000 tukang, namun hanya sekitar 700 orang yang bersertifikat, yang lainnya adalah tukang otodidak dan pengalaman turun-menurun.
“Kedepan, kita berharap tukang yang ada di daerah ini lebih banyak lagi yang memiliki sertifikat keahlian profesi, sehingga dapat berdaya saing dengan tukang yang ada di daerah lain” katanya.
Diharapkan Armen, dengan kegiatan ini peserta yang terdiri dari berbagai keahlian profesi tukang ini, dapat menjadi ahli dalam pembangunan rumah dengan Sepablock.
“Kita yakin Sepablock yang dibuat PT Semen Padang ini ramah gempa, dengan pengerjaan yang hemat waktu dan hemat pemakaian bahan lainnya, seperti besi dan semen, apabila dibandingkan dengan menggunakan batu bata atau bata ringan,” ujarnya. (rdr)