Petani Durian Montong di Magek Agam Berharap Pemerintah Ikut Bantu Carikan Pasar

Durian Montong asal Magek, Kabupaten Agam yang saat ini dipasarkan oleh pemiliknya, Firdaus, ke Jawa Barat (Antara/Alfatah)

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Musim buah durian kembali menggeliat di Sumatera Barat, salah satu daerah penghasilnya berada di Magek, Kamang, Kabupaten Agam, beberapa petani Durian Montong berharap adanya kerjasama pemasaran buah berduri itu dengan pemerintah.

“Selama ini kami bingung dalam memasarkan, paling hanya pedagang penampung durian yang datang memesan setiap batang pohon hingga harga yang kami terima bernilai rendah,” kata salah seorang petani durian, Firdaus (44) di Bukittinggi, Kamis (27/10/2022).

Firdaus mengaku sudah memulai penanaman pohon durian di kebun milik keluarganya di Jorong Koto Kaciak seluas 1.800 meter persegi sejak 2012 lalu.

“Durian Montong itu spesial, penikmatnya pun dari kalangan terbatas, untuk Sumbar apalagi Agam, ini susah dipasarkan karena harga satunya bisa ratusan ribu, hingga terpaksa saya jual ke Bogor, Jawa Barat sebagai dasar makanan olahan,” kata dia.

Selain karena harganya yang relatif mahal dibanding jenis durian lainnya, Durian Montong juga tidak banyak yang membubidayakannya dikarenakan perawatan yang lebih rumit. “Untuk pupuknya saja, saya memesan limbah organik dari sisa olahan susu sapi di Keju Lasi hingga 30 liter, selain itu proses penyerbukannya juga dibantu oleh lebah galo-galo,” katanya.

Menurutnya, hasil panen seluruh durian yang ada di tempatnya bisa mencapai 1,5 ton setiap musim panen. Firdaus mengaku membubidayakan buah durian secara otodidak dengan beberapa jenis. “Ada Durian Lai, Durian Matahari, Durian Jantung, Montong dan Kan Yau, khusus Kan Yau ini adalah durian termahal dengan harga mencapai ratusan juta rupiah, saat ini masih dalam proses pembuahan,” katanya.

Ia berharap pemerintah setempat bisa bekerjasama dengan petani durian lokal untuk memudahkan pasaran yang bisa dimulai dengan perencanaan daerah agrowisata khusus durian. “Kami bahkan punya lahan yang bisa dimanfaatkan nanti, saya pernah mencoba menghubungi dari tingkat nagari dan dinas terkait, tapi belum mendapat respon,” katanya.

Ia mengaku siap bekerjasama dalam edukasi pembibitan dan pembubidayaan buah durian hingga Magek bisa dikenal sebagai daerah agrowisata dan pemasaran durian unggul di Sumatera Barat. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version