“Perundungan tanpa disadari itu terjadi di sekolah. Oleh guru sendiri, dan oleh masyarakat sekolah,” katanya.
Untuk itu, sebutnya, program anti perundungan ini digalakkan di sekolah, agar sekolah dapat menjadi zero perundungan, sehingga siswa tidak lagi menjadi korban perundungan. Karena, korban perundungan ini biasanya menjadi pelaku, dan pelaku juga menjadi korban.
“Begitu bentuk rantai perundungan ini, sehingga sulit bagi kami untuk memutusnya,” ujarnya.
Guru SMP Negeri 1 Padang itu menambahkan dengan adanya gerakan bersama seperti deklarasi duta anti bullying dan stop kekerasan berbasis sekolah yang dilakukan SMK Semen Padang ini, maka diharapkan para duta ini nantinya dapat menjadi pelopor dan pelapor.
“Duta ini nantinya akan mengajak teman-temanya untuk tidak melakukan perundungan dan duta ini juga memberikan penguatan kepada teman-temanya untuk tidak melakukan perundungan.”
“Dan, para duta ini juga nantinya mencegah terjadinya perundungan. Itu tugas duta perundungan ini,” tutupnya. (rdr)