SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan, stup lebah galo-galo bantuan dari dana CSR PT Semen Padang untuk difabel ini, tentunya menjadi momentum bagi Kota Sawahlunto, karena penyerahannya juga bertepatan dengan pencanangan sebagai sentral madu.
“Selain pencanangan sebagai sentral madu di Sumbar, HPS ini sekaligus juga menjadi pencanangan pengendalian inflasi di Sawahlunto.
Tentunya, madu yang memiliki nilai ekonomis yang begitu tinggi ini tentunya akan dapat menjadi salah satu indikator pengendalian inflasi di Sawahlunto. Makanya, kami juga berterima kasih atas bantuan Stup lebah galo-galo ini,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sawahlunto, Neldaswenti yang juga Ketua Forum Komunikasi Keluarga Difabel Indonesia Chapter Sawahlunto, juga mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang atas bantuan Stub lebah galo-galo untuk keluarga difabel yang berjumlah empat keluarga.
“Masing-masing keluarga, akan diberikan empat Stup lebah galo-galo,” katanya
Difabel ini, katanya melanjutkan, juga menjadi misi dari Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti. Misi itu adalah misi kedelapan, yaitu kelompok marginal yang pada umumnya berasal dari keluarga kurang mampu. Apabila orangtuanya meninggal dunia, tentu mereka butuh biaya hidup untuk selanjutnya.
Makanya, kata anggota dewan yang akrab disapa Eti Zohirin ini menyebut, dengan adanya bantuan Stub lebah galo-galo ini, mereka yang difabel ini dapat membudidayakan madu yang tentunya bisa meningkatkan ekonomi keluarganya.
Dan, berharap pihak atau instansi BUMN lainnya juga dapat memberikan perhatian kepada keluarga difabel di Sawahlunto ini.
“Kami dari Forum Komunikasi Keluarga Difabel Indonesia Chapter Sawahlunto, siap memfasilitasi mereka untuk budidaya madu galo-galo ini. Masa depan mereka jadi perhatian kita bersama. Karena, mereka tidak bisa jadi anak-anak pada umumnya.”
“Dan, mustahil anak-anak difabel ini jadi dokter. Makanya, mereka harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar istri dari Wakil Walikota Sawahlunto ini.
Senada dengan Kepala Resort IV KPHL Bukit Barisan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Mada Rusli. Kata dia, pihaknya juga siap memfasilitasi keluarga difabel Sawahlunto ini untuk pelatihan budidaya madu galo-galo.
“Ya, kami siap memfasilitasi mereka (difabel) untuk studi budidaya madu, yaitu dengan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Agroforestry aro Sepakat,” katanya
Sementara itu, Saribani (47) yang merupakan orangtua salah satu anak difabel yang tinggal di Dusun Air Gantang, Desa Balai Baru Sandaran, Kecamatan Barangin, mengucapkan terima kasih kepada Semen Padang yang telah memberikan bantuan Stup lebah galo-galo untuk anaknya bernama Putri Nurhaliza (20).
Apalagi, Stup ini sangat dibutuhkan dalam budidaya madu galo-galo, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. “Suami saya sudah 5 tahun sakit, tidak bisa kerja. Dulunya, kerja sebagai tukang kayu.”
“Mudah-mudahan, bantuan Stup ini bermanfaat bagi anak kami dalam membudidayakan madu galo-galo, meskipun kami juga belum ada pengalaman.”
“Insya Allah, dengan adanya dukungan dan bimbingan banyak pihak, anak kami yakin bisa membudidayakannya,” kata Saribani. (rdr)