Dari tujuan keuangan yang berbeda aksinya akan berbeda sehingga tidak terjerat membeli saham berdasarkan referensi teman. Lalu setelah punya akun saham harus berhati-hati dengan orang yang mengaku dari bursa padahal penipuan.
“Kemudian juga pantau harga yang naik turun dan fluktuasi bisnis karena jangan sampai menyimpan saham perusahaan yang dulu bisnisnya bagus namun sekarang tidak lagi,” katanya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan memaparkan 70 persen investor yang menanamkan uang di pasar modal di Sumatera Barat merupakan generasi muda dengan rentang usia di bawah 30 tahun atau disebut generasi milenial.
Menurut Yusri fakta ini akan menjadi modal yang kuat untuk pengembangan pasar modal di Sumatera Barat. “Para remaja yang saat ini berinvestasi di Pasar Modal ketika mereka sudah memiliki kekayaan akan menjadi sumbangsih terbesar di pasar modal,” katanya.
Ia juga mengingatkan sebelum berinvestasi di Pasar Modal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama investor harus paham tujuan berinvestasi, berapa lama jangka waktu dan jangan hanya sekadar ikut-ikutan, katanya berpesan.
Kemudian apa yang diharapkan dengan investasi di Pasar Modal dan memahami risiko yang terjadi. “Setiap investasi pasti ada risiko, tidak ada investasi yang tidak ada risiko ini yang harus dipahami,” katanya.
Lalu, sumber dana yang digunakan sebaiknya kelebihan dana bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya pastikan di sekuritas yang berizin dan mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum berinvestasi. (rdr/ant)