JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus bertransformasi ke digital agar bisa bertahan di masa yang akan datang. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan UMKM juga butuh pendampingan, akses pasar ekspor hingga konsolidasi pengelolaan logistik.
Menurut dia tren perdagangan online saat ini juga makin berkembang. “Di tengah tantangan dan disrupsi yang ada, penting bagi UMKM agar tetap beradaptasi supaya bisa menjalankan kegiatan usaha,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (13/8/2021).
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengungkapkan jika platform penjualan online bisa membantu UMKM Indonesia agar bisa beradaptasi dengan teknologi digital. Menurut dia, disrupsi teknologi memberikan dampak yang signifikan ke berbagai lini dan industri, terutama pelaku UMKM di tanah air.
“Shopee ingin memastikan lebih banyak UMKM yang punya kapasitas mumpuni agar mereka bisa beradaptasi,” kata dia.
Pelaku UMKM juga harus memiliki strategi untuk bisa diimplementasikan di masa sulit dan serba terbatas. Karena itu melalui #ShopeeAdaUntukUMKM ini memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM di Indonesia.
Ada berbagai kurikulum berbasis bimbingan di beberapa kota dan daerah di Indonesia, seperti Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo, Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung, program UMKM Jabar Go Digital, hingga merambah ke provinsi-provinsi lainnya di tanah air.
Salah satu UMKM lokal yang mampu beradaptasi dengan teknologi adalah POLLENZO. Pendiri usaha ini bernama Uda Irman yang pada tahun 2000 menjadi karyawan toko sepatu, dan hal ini membuatnya tertarik untuk memulai peruntungan sebagai pengusaha sepatu.
Setelah berhasil mengumpulkan modal dan bisa membuka usaha sendiri secara offline, bisnis Uda tumbang pada tahun ke-6 karena kurangnya pengetahuan untuk mengelola bisnis.
Saat itu, pendekatan bisnis masih diawali secara massal di semua media sosial dengan penjualan kurang lebih 10 transaksi per harinya. Setelah berupaya mencari tahu, Uda belajar mengenai platform dagang online yaitu Shopee kurikulum berbasis bimbingan di beberapa kota dan daerah di Indonesia, seperti Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo, Kampus UMKM Shopee Ekspor Bandung, program UMKM Jabar Go Digital, hingga merambah ke provinsi-provinsi lainnya di tanah air.
Menurut dia membangun usaha itu tidak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh proses. Kita harus sabar, konsisten, fokus dengan tujuan, dan yakin dengan diri sendiri.
“Perjalanan saya dari awal buka di Shopee hingga sekarang memang luar biasa, sekarang penjualan saya sudah naik 20 kali lipat jika dibandingkan dengan awal buka. Usaha saya berawal dari satu gudang, dan kini berkembang menjadi 3 gudang di daerah Bogor. Tidak bisa dipungkiri, saya juga dibantu sama Shopee untuk menaikkan penjualan dan mendapatkan eksposur dengan fitur-fitur yang ada di Seller Center,” jelasnya.
Semangat adaptasi ini yang diharapkan terus dimiliki semua UMKM lokal, agar lebih banyak usaha lokal dapat bertahan dan roda ekonomi nasional dapat terus bergulir. (*)