Sementara di lain sisi tantangan di sektor pertanian kian besar, mulai dari tingginya tingkat kemiskinan di keluarga petani, keterbatasan kuota pupuk bersubsidi, ilmu pengetahuan petani, penggunaan teknologi hingga regenerasi petani.
Karena itu penyuluh dituntut untuk mampu menjadi ujung tombak sektor pertanian, sehingga target penyejahteraan keluarga petani dapat terwujud dengan baik dan sesuai target yang diharapkan. “Kemudian memetakan potensi dan kelemahan petani dan sektor pertanian daerah,” ujar bupati.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Madrianto menyampaikan peningkatan kualitas sumber daya manusia penyuluh pertanian merupakan sesuatu yang wajib dilakukan.
Sektor pertanian Pesisir Selatan mesti berdaya saing, baik dari sisi sumber daya manusia maupun produk dan olahan produk hasil pertanian. Komoditi yang dihasilkan petani harus menjadi tuan di rumahnya sendiri.
Jangan sampai pasar lokal dikuasai produk dari luar yang pada akhirnya menggerus kesejahteraan petani. “Lewat Jambore ini kami optimis target-target yang ditetapkan dapat tercapai maksimal,” sebut Madrianto. (rdr/ant)