LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menurunkan tim untuk memantau ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk memastikan persediaan dampak dari kelangkaan beberapa hari terakhir.
Sekretaris Dinas Koperasi, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Agam,
Aguska Dwi Fajra di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan tim turun ke 10 SPBU tersebar di Agam dalam memastikan persediaan BBM, kelancaran distribusi dan lainnya. “Tim juga mencari penyebabnya dan mengingatkan manejer agar tidak menjual BBM dengan derigen,” katanya.
Ia mengatakan, hasil yang diperoleh dari tim nantinya bakal dikoordinasikan dengan Pemprov, karena wewenang kabupaten hanya pengawasan dan tera ulang. Ini mengingat BBM itu merupakan kebutuhan orang banyak dan apabila terjadi kelangkaan maka berdampak bagi ekonomi masyarakat.
Namun beberapa hari terakhir, tambahnya, BBM jenis pertalite dan bio solar memang terjadi kelangkaan. “Permasalahan ini sering dibahas oleh pimpinan saat rapat dan kami mendapatkan arahan dalam menyikapi kelangkaan itu,” katanya.
Sementara Manejer SPBU PT Gunung Sago Prima, Megi Parli mengatakan kelangkaan BBM itu akibat dikurangi pengiriman BBM ke SPBU itu pada awal Desember 2022.
Saat ini, tambahnya, pengiriman BBM hanya delapan sampai 16 kilo liter per hari. Sementara kuota 16-24 kilo liter per hari. “Perencanaan BBM pada Desember 608 kilo liter untuk pertalite dan 260 kilo liter untuk bio solar. Perencanaan itu dikurangi dan ini hampir terjadi di seluruh SPBU,” katanya.
Ia tidak mengetahui pasti penyebab pengurangan BBM itu, karena belum ada konfirmasi dari Pertamina. Sementara ia hanya menerima kuota BBM yang dikirimkan dan pengurangan kuota itu juga terjadi di dua SPBU milik perusahaan itu. (rdr/ant)