PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komisi VI DPR-RI berkunjung ke Indarung 1 PT Semen Padang dalam rangka Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR-RI ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022-2023, Jumat (16/12/2022) siang.
Disambut Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Donny Arsal dan seluruh jajaran Direksi PT Semen Padang yang terdiri dari Dirut Asri Mukhtar, Direktur Operasi, Indrieffouny Indra dan Direktur Keuangan & Umum, Oktoweri, di Wisma Indarung, rombongan Komisi VI itu menyambangi Pabrik Indarung I yang merupakan situs bersejarah yang didirkan 18 Maret 1908.
Rombongan Komisi VI DPR-RI itu terdiri dari Ketua Komisi VI Faisol Riza, Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima dan Mohammad Hekal, Sekretaris Komisi VI, Elly Rachmat Yasin (Fraksi PPP), dan sejumlah anggota Komisi VI DPR-RI. Dua diantaranya, berasal dari Dapil Sumbar, yaitu Andre Rosiade (Fraksi Gerindra) dan Nevi Zuairina (Fraksi PKS).
Kemudian, anggota Komisi VI DPR-RI lainnya yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, adalah Adisatrya Suryo Sulistio (Fraksi PDIP), Rieke Diah Pitaloka (Fraksi PDIP), Dr. Evita Nursanty (Fraksi PDIP), Subardi (Fraksi Nasdem), Melani Leimena Suharli (Fraksi Demokrat), dan Eko Hendro Purnomo (Fraksi PAN).
Dalam kunjungan tersebut, Komisi VI mengapresiasi PT Semen Padang yang saat ini tengah mengupayakan Kawasan Indarung 1 Semen Padang untuk dijadikan World Heritage.
Karena, di dalam Kawasan Indarung 1 Semen Padang ini terdapat situs bersejarah, yaitu Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo.
Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI, Aria Bima, selaku Pimpinan Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR-RI mengatakan, Pabrik Indarung 1 Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara.
Tentunya, Pabrik Indarung 1 ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia, bahkan dunia. Hal itu, sebut Aria Bima, dibuktikan dengan banyaknya bangunan mahakarya di Indonesia yang dibangun menggunakan semen dari Pabrik Indarung 1 Semen Padang ini.
“Diantaranya, Monas, Hotel Indonesia, Gedung Sate dan berbagai bangunan mahakarya lainnya. Bangunan-bangunan mahakarya itu pun memiliki nilai-nilai historis,” kata Aria Bima.
Tentunya, kata Aria Bima melanjutkan, Komisi VI perlu mengapresiasi Semen Padang, karena upaya menjadikan Kawasan Indarung I sebagai World Heritage adalah bagian dari menjaga dan melestarikan budaya sejarah untuk generasi penerus yang ada di Sumbar.
Apalagi, baru-baru ini Pemprov Sumbar juga telah menetapkan kawasan Indarung I Semen Padang menjadi Cagar Budaya Peringkat Provinsi.
“Penetapan pabrik semen berusia 112 tahun ini harus kita dorong untuk dijadikan World Heritage. Karena, selain usia lebih satu abad, Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo mempunyai sejarah yang luar biasa, termasuk teknologinya juga luar biasa pada masanya.”
“Semen yang diproduksi Pabrik Indarung I tidak hanya digunakan di Indonesia, tapi juga negara-negara lainnya di dunia,” ujar Aria Bima. (rdr)