Komisi VI DPR RI: Semen Padang harus Jadi Leader dan Tingkatkan Kualitas

Pabrik Indarung 1 Semen Padang harus menjadi alternatif utama pariwisata bernuansa budaya dan edukasi bagi Sumbar ke depannya.

Komisi VI DPR RI kunjungi Indarung 1

Komisi VI DPR RI kunjungi Indarung 1

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kunjungan ke PT Semen Padang tidak terlepas dari keinginan Komisi VI agar PT Semen Padang terus meningkatkan kualitas dan kapasitasnya, supaya bisa leading dan juga leader.

“Jadi, selain melihat Pabrik Indarung 1, dalam kunjungan ini kami sampaikan bahwa kami ingin positioning atau branding Semen Padang tetap dipertahankan,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima.

Hal yang sama juga disampaikan Anggota Komisi VI, Dr. Evita Nursanty. Kata dia, Pabrik Indarung 1 Semen Padang harus menjadi alternatif utama pariwisata bernuansa budaya dan edukasi bagi Sumbar ke depannya.

Namun begitu, dia menyarankan ke Semen Padang untuk membuat grand desain yang lebih jelas. “Saya berharap grand desain dari pabrik Indarung I ini bisa terlihat dengan jelas,” ungkapnya.

Anggota DPR-RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar I, Andre Rosiade juga setuju Pabrik Indarung I menjadi World Heritage dan pusat wisata budaya di Sumbar. Karena, sejarah Semen Padang ini luar biasa. Peradaban beton di Indonesia bahkan Asia Tenggara itu dimulai dari Pabrik Indarung I ini.

“Pabrik Semen Gresik yang juga bagian dari Semen Indonesia Group, itu juga dibangun pakai semen dari Pabrik Indarung I ini. Untuk itu, saya berharapKementerian BUMN juga mendukung pengembangan Indarung I ini,” ungkap Andre Rosiade.

Pada kesempatan itu, Anggota Komisi VI lainnya, Rieke Diah Pitaloka, mengajak untuk bersama-sama berjuang mewujudkan Kawasan Indarung I Semen Padang menjadi World Heritage. Apalagi, kata dia, informasi terbaru soal Kawasan Indarung I yang dia dapat, sudah ditetapkan sebagai Nasional Heritage atau Cagar Budaya Nasional.

“Alhamdulillah, kalau tidak salah sudah direkomendasikan pada 24 November kemarin, Indarung I menjadi Nasional Heritage. Selanjutnya, mari kita dukung menjadi World Heritage dan juga menjadi Memori of the World yang diawali dengan Memori Kolektif Bangsa bersama Arsip Nasional,” kata Rieke.

Dia juga menyampaikan ada hal penting terkait arsip-arsip tentang Pabrik Indarung I. Menurutnya, Pabrik Indarung I bukan hanya persoalan semen yang diproduksi dan digunakan untuk membangun berbagai insfrastruktur, seperti membangun Kota Amsterdam, Kota Den Haag dan beberapa kota penting lainnya di dunia, termasuk Singapura dan juga Indonesia.

Akan tetapi, Pabrik Indarung I Semen Padang sebagai pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara menjadi sangat penting, karena memperlihatkan sejauh mana kualitas semen bisa diproduksi dengan baik oleh Indonesia. Untuk itu, ia berharap road map Kawasan Indarung I dibuat lebih serius lagi.

Karena ini bukan hanya persoalan menjadi Memori of the World. “Buat apa menjadi memori kalau tidak bisa mengembalikan kejayaan dan kedualatan Indonesia atas semen nasionalnya.”

“Oleh karena itu, kami juga membutuhkan dukungan dari Kementerian BUMN untuk berkoordinasi dengan kementerian lain menyangkut moratorium izin pembangunan semen. Ini penting Pak Aria Bima, karena saya dengar akan dibangun pabrik semen dari luar, bukan semen industri nasional,” katanya.

Industri semen nasional, tambahnya, harus dapat dukungan politik dan dukungan dari negara. “Saya tidak yakin Semen Indonesia atau Semen Padang bisa survive kalau tidak ada dukungan politik dan negara terhadap industri semen nasional.”

“Karena, persoalan industri semen bukan hanya masalah produksi semen, tapi persoalan bagaimana insfrasturuktur Indonesia bisa dibangun dengan baik. Karena, pada akhirnya insfrasturktur menjadi sangat penting,” ujarnya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version