JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Siapa sangka dari awalnya hanya untuk penghasilan tambahan di masa kuliah, kini jual-beli laptop bekas menjadi bisnis yang menghasilkan ratusan penjualan laptop setiap bulannya. Pandemi COVID-19 ikut mendongkrak penjualan lantaran mengharuskan sebagian dari masyarakat bekerja dan sekolah online.
Bisnis jual-beli laptop dan PC bekas inilah yang digeluti oleh Riandi Oktovian sejak 2017. Ia jeli melihat bisnis itu memiliki potensi yang cukup bagus di lingkungan kampusnya.
Menurut dia, kebutuhan akan laptop berkualitas, memiliki spesifikasi tinggi tapi harga miring adalah impian setiap mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan teknik. Selain itu yang membuatnya yakin untuk mencoba bisnis tersebut adalah belum banyaknya jual-beli laptop bekas yang berkualitas tinggi.
“Saya melihat dan menganalisis pasar, pada saat itu belum banyak bisnis yang bergerak di bidang ini. Meskipun ada pasti mereka juga jual laptop tanpa ada layanan after sales. Inilah cikal bakal lahirnya Rimas Laptop,” kata dia, Jumat, 20 Agustus 2021.
Tahun pertama, pendiri Rimas Laptop ini hanya menjual laptop bekas untuk konsumen di daerah Bandung, Jawa Barat, yang sebagian besar kalangan mahasiswa. Lambat laun dengan antusiasme pasar yang positif, Riandi mengembangkan bisnis tidak hanya menjual laptop bekas tetapi juga membeli laptop yang berkualitas dari konsumen.
“Jadi, konsumen yang datang enggak melulu beli laptop. Mereka juga datang untuk menjual laptopnya,” papar dia. Selain itu, menurut Riandi, berdasarkan data penjualan yang awalnya bisnis ini hanya menyasar mahasiwa dan pelajar, kini pekerja swasta bahkan pengusaha juga membeli laptop di tokonya.
Kerja kerasnya berbuah hasil. Pada November 2020, Riandi membuka cabang bisnisnya di Bekasi, Jawa Barat dan Jakarta Selatan. Ia memiliki target ingin membuka cabang Rimas Laptop di seluruh wilayah Jabodetabek dalam jangka pendek.
Omzet melonjak
Meski begitu, Riandi mengakui bahwa Rimas Laptop sempat mengalami penurunan omzet pada semester 1 2020, atau ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada awal Maret tahun lalu.
Namun, setelah beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal dan adanya anjuran pemerintah untuk bekerja dan sekolah dari rumah selama pandemi, maka penjualan Rimas Laptop melonjak hingga mencapai puncaknya sebesar 219,43 persen pada Juli 2021.
Kendati produk yang ditawarkan adalah barang second hand atau bekas, namun kualitas dijamin bukan kaleng-kaleng. Hal ini terbukti dari besarnya antusiasme konsumen yang datang langsung ke toko maupun lewat online untuk membeli laptop di Rimas Laptop.
Dalam satu bulan saja, kata Riandi, Rimas Laptop mampu menjual hingga ratusan unit laptop bekas. Lima produk yang paling laris dibeli adalah Apple Macbook Air, Asus, Dell, Lenovo, dan HP. Harganya pun bervariasi. Mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta dengan jaminan garansi 1 tahun.
Dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah Indonesia, konsumen dapat memesan secara online melalui WhatsApp Business yang tertera di Instagram resmi Rimas Laptop. “Kami juga menyediakan sistem cicilan atau kredit agar memudahkan konsumen mendapat laptop yang diinginkan tanpa harus menunggu terlalu lama,” jelas Riandi. (*)