Namun dengan adanya Nabuang Sarok ini, maka ke depannya sampah laut seperti kayu dan kain akan dikumpulkan dan disetor ke Nabuang Sarok.
“Sekarang ini dan ke depannya, sampah laut selain plastik akan kami kumpulkan dan diserahkan ke Semen Padang untuk ditabung di aplikasi Nabuang Sarok.”
“Termasuk sampah plastik yang tidak diterima bank sampah juga akan kami kumpulkan untuk Nabuang Sarok,” kata Irianto, yang juga Sekretaris Nelayan Kelompok Usaha Bersama Sakato Saiyo Mandiri binaan BPSPL Padang.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis menyampaikan bahwa program Nabung Sarok sengaja diluncurkan Semen Padang bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sampah. Terutama, untuk sampah rumah tangga.
Namun dalam perjalannya, ternyata pihak BPSPL Padang juga butuh dukungan dari Semen Padang dalam mengatasi sampah laut selain plastik yang dikumpulkan nelayan, khususnya di Kampung Nelayan Cinta Laut, Pantai Purus.
Kemudian, dilakukan uji coba dan hasilnya, sampah laut bisa dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara.
“Setelah kami koordinasikan hasil pengujiannya ke pihak BPSPL Padang, makanya sore ini kami jemput langsung sampah lautnya untuk dibawa ke Semen Padang, dan akan dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara dalam proses produksi semen.”
“Kami pun ke depannya berkomitmen kalau sampahnya sudah banyak terkumpul, kami siap untuk kembali menjemputnya,” tutup Iskandar. (rdr)