PADANG, RADARSUMBAR.COM – Meski kawasan Cagar Budaya Indarung 1 telah direkomendasikan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN).
PT Semen Padang sebagai perusahaan Semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, terus berkomitmen untuk mewujudkan kawasan Cagar Budaya Indarung I sebagai World Heritage.
Salah satu wujud dari komitmen tersebut, adalah dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) Tata Kelola Pabrik Indarung I di Wisma Indarung, Selasa (17/1/2023).
Bekerjasama dengan Indarung Heritage Society, FGD itu menghadirkan Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, Ph.D, sebagai keynote speaker.
FGD yang berlangsung hingga Kamis (19/1/2023) depan itu, dibuka oleh Direktur Operasi PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, dan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdikbud Kota Padang Syamdani, dan sejumlah budayawan dan sejarawan Sumbar.
Selain itu, juga hadir sejumlah staf pimpinan PT Semen Padang. Di antaranya, Kepala Unit Humas & Kesekretariata, Nur Anita Rahmawati, dan Staf Capex yang juga anggota tim Pendaftaran Kawasan Cagar Budaya Indarung 1 Semen Padang, Nurita Handayani.
Indrieffouny Indra dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui FGD Tata Kelola Pabrik Indarung I ini, Semen Padang berharap dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran yang konstruktif, sehingga ke depannya Kawasan Cagar Budaya Indarung I bisa terkelola dengan baik, seusai dengan harapan bersama.
“Pabrik Indarung I Semen Padang adalah tonggak sejarah industri semen dan beton di Indonesia. Tahun 2022, Indarung I sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Peringkat Provinsi, dan sudah direkomendasikan oleh TACBN sebagai Cagar Budaya Nasional. Tentunya, kami berharap Indarung I selayaknya dapat dijadikan Cagar Budaya Nasional,” kata Indrieffouny.
Direksi yang akrab disapa Arif itu juga berharap di tahun 2023 ini, Indarung I sudah dapat menjadi tempat diselenggarakannya event-event seperti pertunjukan, diskusi dan webinar.
Namun di samping itu, juga dibutuhkan kolaborasi dengan BUMN lainnya, pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyiapan sarana dan prasarananya.
“Di tahun 2023 ini, kami juga berharap Indarung I dapat mulai didaftarkan untuk World Heritage dan juga untuk Memory of The World.”
“Untuk itu, kami butuh dukungan banyak pihak, supaya Pabrik Indarung I selain sebagai tonggak sejarah industri semen dan beton di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, keberadaannya dapat bermanfaat bagi banyak hal,” ujarnya. (rdr)