Pakar Gizi Nasional Bicara Konsep Seimbang di Seminar K3 Semen Padang

Untuk konsep sehat, bugar dan produktif, dia mengatakan bahwa orang sehat belum tentu bugar.

Pakar Gizi Nasional, Dr. Rita Ramayulis dalam materi seminar K3 Semen Padang. (Dok. Humas)

Pakar Gizi Nasional, Dr. Rita Ramayulis dalam materi seminar K3 Semen Padang. (Dok. Humas)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pakar Gizi Nasional, Dr. Rita Ramayulis dalam materi seminar K3 Semen Padang mengingatkan semua insan perusahaan PT Semen Padang untuk memahami tentang konsep sehat, bugar dan produktif, serta tumpeng gizi seimbang.

Untuk konsep sehat, bugar dan produktif, dia mengatakan bahwa orang sehat belum tentu bugar. Tapi yang pasti, kata dia, untuk mencapai kebugaran harus sehat dulu. Karena, mencapai kebugaran tidak bisa dengan makanan saja dan tidur yang cukup.

“Untuk bugar, harus melatih 4 komponen kebugaran, yaitu ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance), kekuatan otot (strength), ketahanan otot (muscular endurance) dan kelentukan (flexibility) Fleksibilitas,” katanya.

Kemudian untuk tumpeng gizi seimbang, Rita menyampaikan ada pedoman bagaimana cara makan dan harus dijalankan. Ketika pedoman itu dilanggar, maka dipastikan akan berisiko untuk sakit.

Bahkan, hipertensi dan diabetas moletus telah dimulai sejak usia 15 tahun. “Kalau dulu, kedua penyakit ini hanya terjadi pada usia di atas 60 tahun,” ujar pakar gizi ini.

Untuk menghindari penyakit hipertensi dan diabetes melitus, Rita menyarankan untuk memperhatikan asupan makanan yang dibutuhkan tubuh.

Karena, tubuh membutuhkan buah 2-3 porsi, sayur 3-4 porsi, protein nabati dan hewani 2-4 porsi. Kemudian, batasi penggunaan minyak, gula dan garam pada makanan maupun minuman.

“Minyak, gula dan garam adalah cikal bakal terjadinya penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetas melitus. Jadi, minyak, gula dan garam harus kita reduksi,” beber Konsultan Nutrisi untuk program Employee Wellness di Iradat Konsultan itu.

Pada kesempatan itu, Mantan Ketua Konsultan Menu Sea Games tahun 2012 itu juga menyampaikan resiko orang sering mengkonsumsi gula. Kata dia, gula kalau dikonsumsi lebih dari 52 gram/hari, maka akan terjadi 4 hal.

Pertama, kadar glukosa darah akan berfluktuasi. Semakin sering berfluktuasi, maka kita akan dekat dengan kejedian hyperglikemia yang berakhir dengan diabetas miletus.

Kedua, gula yang berlebih akan meningkatkan kolagen di tubuh yang menghalangi vitamin C masuk ke dalam sel tubuh.

“Makanya, orang pemakan gula gampang pilek, orang pemakan gula gampang batuk. Karena, dihalangi vitamin C yang akan menyelamatkan sel masuk ke tubuh kita,” ujarnya.

Kemudian yang ketiga, satu sendok makan gula menghasilkan 50 kkal. Bahkan, gula yang dikonsumsi berlebihan dan tidak menjadi energi, akan ditimbun di area tengah tubuh.

Makanya, orang pemakan gula lingkar perutnya cenderung lebih besar. Sedangkan yang keempat, gula dapat menghasilkan glukosa yang berlebihan masuk ketubuh.

“Kalau glukosa berlebihan masuk ke dalam tubuh, maka akan disukai oleh mikroba patogen. Akibatnya, mikrobiota di dalam usus menjadi mati.”

“Mikrobiota ini adalah mikroba positif yang menangkal banyak racun dan zat kimia yang masuk lewat makanan. Untuk itu, hindari makan gula berlebihan,” katanya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version